Jumat, 25 Oktober 2013

Ketika Prestasimu Bersinar



“Seorang perempuan memang harus terus belajar dan haus akan ilmu, karena itu ada tujuan mulia dalam mencapai ilmu yang harus terkandung di dalam hati setiap wanita. Al-ummhiya al-madrasatu al-ula, Ibu adalah sekolah pertama bagi anak-anaknya. Setiap wanita dititipkan rahim suci oleh Allah, dalam rahim itu atas izin-Nya akan tertanam benih suci yang akan lahir bak kertas putih, ada suatu syair yang mengatakan “al-umm madrasatun idza a’adadtaha a’dadta syaban thayyibu al-aqraq”- seorang Ibu seumpama sebuah sekolah. Jika engkau mempersiapkan ia dengan baik, engkau telah mempersiapkan sebuah generasi unggul.” (Cahaya di atas Cahaya)

Muslimah sebagai salah satu faktor utama untuk membangun peradaban yang rabbani. Shalihat, pastinya mau dong ikut berkontribusi dalam membangun peradaban tersebut? Sudah seharusnya kita sebagai muslimah memiliki wawasan dan ilmu yang luas baik ilmu dunia ataupun akhirat. Mengapa kita harus memiliki kedua ilmu tersebut? Pada dasarnya jika kita memiliki pengetahuan ilmu dunia, seorang muslimah dapat menyesuaikan kondisi dimana ia melakukan hubungan interaksi sesama manusia karena jaman sekarang banyak terjadi perang pemikiran dimana kita yang tidak cerdas dalam menyikapi segala persoalan. Sedangkan jika kita memiliki pengetahuan ilmu akhirat, seorang muslimah dapat menyikapi segala pesoalan dengan cerdas dan menjadikan hidupnya lebih terarah serta memiliki petunjuk dalam berkehidupan.

So, bagaimana dengan diri kita shalihat? Sudahkah kita memiliki kedua ilmu tersebut? Yuk, sama-sama kita belajar agar menjadi sosok muslimah yang dapat berikontribusi dalam membangun peradaban yang rabbani.

Ilmu itu cahaya yang terang, yang menerangi, dengannya orang akan hidup dengannya. Ilmu itu puncak kehidupan bagi para hamba sebagaimana orang-orang yang bodoh itu mati karena kebodohan mereka. Al-‘Ilmu nurun wa nurullahi la yuhda li ashin. Sesungguhnya ilmu adalah cahaya, dan cahaya Allah takkan datang kepada seseorang yang berbuat maksiat.

Mau kan shalihat punya prestasi yang bersinar? Salah satunya ya dengan berilmu, dengan ilmu kita dapat meraih prestasi yang ada didalam diri kita. “Tetapi orang-orang yang mendalam ilmunya di antara mereka dan orang-orang mukmin, mereka beriman kepada apa yang telah diturunkan kepadamu (Al Quran), dan apa yang telah diturunkan sebelummu dan orang-orang yang mendirikan shalat, menunaikan zakat, dan yang beriman kepada Allah dan hari kemudian. Orang-orang itulah yang akan Kami berikan kepada mereka pahala yang besar.” (QS. An Nisaa’: 162)

Sudah jelas bukan, Allah sangat menyukai orang-orang yang memiliki ilmu. Mau kan shalihat disukai dan disayangi Allah? J

Makna prestasi khususnya bagi kalangan muslimah tidak sekedar prestasi yang dianut oleh kaum feminis. Namun, di sini kita berprestasi untuk berkontribusi membangun sebuah peradaban yang rabbani.

”Siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang yang menyeru kepada Allah, mengerjakan amal yang saleh, dan berkata: “Sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang menyerah diri?” (QS.Fushshilat: 33) 

Berprestasi dan berkontribusi secara berkelanjutan. Sehingga dampaknya tidak hanya pada masa atau zaman kita, akan tetapi juga pada masa atau zaman anak-anak kita. Bahkan mungkin akan terus berkelanjutan. Allahu ’alam….

Shalihat, dalam meraih prestasi diposisi manakah kita berada? Apakah sebagai pelopor, perintis atau hanya sebagai pecundang? Seorang pelopor atau perintis dalam meraih prestasi nya ia akan menjadi agen perubahan bagi lingkungannya, sedangkan seorang pecundang hanya sekedar mimpi tanpa di dukung aksi nyata.

Lalu, bagaimana langkah awal agar kita dapat menjadi pelopor atau perintis dalam meraih prestasi kita?

1.       Niat

Penting banget nih shalihat bahwa apa yang akan kita lakukan segala sesuatu nya tergantung niat awalnya. Kita akan memperoleh dengan apa yang kita niatkan. Jika kita melakukannya karena sesuatu benda maka kita akan memperoleh sebatas benda itu saja. Tetapi, jika kita niatkan semua karena Allah, maka Insyaa Allah semuanya akan kita peroleh. Intinya Segala kesibukan kita menjadi muslimah berguna dan berkarya di masyarakat hendaknya dilandasi dengan niat yang lurus dan bersih. Semata-mata untuk mencari ridho Allah. Bukan untuk mencari penghargaan, sanjungan atau apa saja yang sifatnya duniawi.

 

2.       Selalu berpikir positif dan percaya diri

Selalu berpikir positif kepada Allah, diri sendiri dan orang lain. Yakinlah bahwa Allah memberi kita semua nikmat dan kemudahan sekaligus kesulitan adalah dalam kerangka sejauhmana kita telah pandai mensyukuri nikmat-Nya dengan memanfaatkannya, tidak saja untuk diri sendiri tapi juga untuk masyarakat luas. Allah menciptakan kita dengan kepribadian, kualitas bakat dan intelektual adalah dengan maksud. Semua itu modal dasar bagi kita untuk berbuat. Dengan selalu berpositif thinking seperti ini Insya Allah Pede (percaya diri) akan timbul.

 

3.       Pantang menyerah

Bahwasannya setiap muslimah harus memiliki jiwa yang pantang menyerah, agar dalam melakukan segala sesuatunya dilakukan secara utuh dan totalitas sehingga tidak setengah-setengah.

 

4.       Memulai dari diri sendiri

Melakukan hal kecil yang dimulai dari diri sendiri. Apabila kita ingin melakukan sesuatu yang besar untuk banyak orang maka  seharusnya itu semua juga dimulai dari diri kita sendiri.

 

5.       Memelihara motivasi awal

Dengan motivasi / niat yang teguh segala tantangan apa pun bentuk dan rupanya tidak menyurutkan langkah bahkan semakin memberikan energi bagi kita sebagai pelopor. Namun, tidak hanyaskedar motivasi awal saja tapi motivasi itu akan terus menjadi penyemangat kita hingga akhir dalam meraih prestasi yang kita impikan insyaa Allah J

 

About this blog

fastabiqul khoirot ^_^

Total Tayangan Halaman

Assalamu'alaykum akhy wa ukhty

Assalamu'alaykum akhy wa ukhty