KUMPULAN BEBERAPA HADITS SHAHIH
Dari Kitab Bukhari dan Muslim
- Dari Abi
Abdurrahman Abdillah bin Umar bin Khattab ra. berkata: Aku telah
mendengar Rasulullah saw bersabda: “Bangunan Islam itu atas lima perkara
Mengakui bahwa tiada Tuhan melainkan Allah dan sesungguhnya Muhammad
itu Utusan Allah, Mendirikan Shalat, Mengeluarkan Zakat, Mengerjakan
Haji ke Baitullah dan Puasa bulan Ramadhan.”
(Bukhari – Muslim) - Dari Abi
Hamzah Anas bin Malik ra. pelayan Rasulullah saw dari Nabi saw telah
berkata: “Tidak sempurna iman seseorang diantaramu hingga mencintai
saudaranya seperti ia mencintai dirinya sendiri.”
(Bukhari – Muslim) - Dari Ibni
Mas’ud ra. telah berkata: Telah bersabda Rasulullah saw: “Tidak halal
darah seorang muslim kecuali disebabkan salah satu dari tiga perkara:
Duda/janda yang berzina, Pembunuhan dibalas bunuh, Orang meninggalkan
agamanya, memisahkan diri dari jama’ah (murtad).”
(Bukhari – Muslim) - Dari Abu
Musa (Abdullah) bin Qais al-asy’ary r.a. berkata: Rasulullah saw ditanya
mengenai orang-orang yang berperang karena keberanian, karena
kebangsaan atau karena kedudukan manakah diantara semua itu yang disebut
fisabilillah? Rasulullah saw menjawab, “Siapa yang berperang
semata-mata untuk menegakkan kalimatullah (agama Allah) maka itulah
fisabilillah.”
(Bukhari – Muslim) - Dari Abu
Bakrah (Nufa’i) bin al Harits ats Tsaqafy berkata: Rasulullah saw
bersabda, “Apabila dua orang Muslim berhadapan dengan pedang
masing-masing maka pembunuh dan terbunuh keduanya sama-sama masuk
neraka. Abu Bakrah bertanya, “Ya Rasulullah, yang membunuh jelas masuk
neraka tetapi mengapa yang terbunuh juga demikian? Rasulullah saw
menjawab, “Karena ia juga memiliki niat sungguh-sungguh akan membunuh
lawannya.”
(Bukhari – Muslim) - Dari Anas
bin Malik r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, “Sesungguhnya Allah
lebih suka menerima taubat seorang hamba-Nya melebihi kesenangan seorang
yang menemukan kembali tiba-tiba untanya yang telah hilang daripadanya
di tengah hutan.”
(Bukhari – Muslim) - Dari Abu
Said dan Abu Hurairah r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, “Tiadalah
seorang Muslim itu menderita kelelahan atau penyakit atau kesusahan
(kerisauan hati) hingga tertusuk duri melainkan semua itu akan menjadi
penebus kesalahan-kesalahannya.”
(Bukhari – Muslim) - Dari Abu
Hurairah r.a. berkata, Rasulullah bersabda, “Bukanlah orang yang kuat
itu yang dapat membanting lawannya, kekuatan seseorang itu bukan diukur
dengan kekuatan tetapi yang disebut orang kuat adalah orang yang dapat
menahan hawa nafsunya pada waktu marah.”
(Bukhari – Muslim) - Dari Abu
Khalid (Hakim) bin hizam r.a. berkata, Rasulullah saw bersabda , Penjual
dan pembeli keduanya bebas belum terikat selagi mereka belum berpisah
maka jika benar dan jelas keduanya, diberkahi jual beli itu tetapi jika
menyembunyikan dan berdusta maka terhapus berkah jual beli itu.”
(Bukhari – Muslim) - Dari Abu
Hurairah r.a. berkata: Seseorang datang kepada Rasulullah saw lalu
bertanya, “Ya Rasulullah, sedekah manakah yang lebih besar pahalanya?
Rasulullah saw menjawab, “Bersedekah dalam keadaan sehat sedang engkau
amat sayang kepada harta tersebut, takut miskin dan mengharapkan
kekayaan. Oleh sebab itu jangan menunda-nunda sehingga apabila ruh
(nyawa) sudah sampai di tenggorokan (hampir mati) lalu engkau berwasiat
untuk si fulan sekian, untuk si fulan sekian.”
(Bukhari – Muslim) - Dari Abu
Hurairah r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, “Neraka tertutup oleh
berbagai syahwat dan hawa nafsu sedangkan surga tertutup oleh berbagai
kesukaran dan keberatan.”
(Bukhari – Muslim) - Dari Anas
r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, “Yang mengikuti mayyit ada tiga
keluarga, kekayaan dan amalnya maka yang dua kembali yaitu keluarga dan
kekayaannya dan tetap tinggal padanya yang satu yaitu amal
perbuatannya.”
(Bukhari – Muslim) - Dari
‘Aisyah r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, “Siapa yang mengambil hak
orang lain walau sejengkal tanah akan dikalungkan hingga tujuh petala
bumi.”
(Bukhari – Muslim) - Dari
Abdullah bin Amr bin al-Ash r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda,
“Seorang Muslim adalah yang dapat selamat sekalian orang Muslim dari
gangguan lidah dan tangannya. Seorang Muhajir adalah orang yang
meninggalkan semua larangan Allah.”
(Bukhari – Muslim) - Dari Usamah
bin Zaid r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, “Aku berdiri di muka
pintu surga tiba-tiba kudapatkan kebanyakan yang masuk surga adalah
orang-orang fakir miskin sedangkan orang-orang kaya masih tertahan oleh
perhitungan kekayaanya dan orang-orang ahli neraka telah diperintahkan
masuk neraka maka ketika saya berdiri di dekat pintu neraka tiba-tiba
kudapatkan kebanyakan yang masuk ke dalamnya adalah orang-orang
perempuan.”
(Bukhari – Muslim) - Dari Anas
r.a. berkata: Seorang Arab bertanya kepada Rasulullah saw, “Bilakah hari
kiamat?” Rasulullah saw menjawab, “Apakah bekalmu untuk menghadapinya?”
Ia menjawabnya cinta kepada Allah dan Rasul-Nya maka Rasulullah saw
bersabda, “Engkau akan berkumpul dengan orang yang engkau cintai.”
(Bukhari – Muslim) - Dari
Abdullah bin Mas’ud ra meriwayatkan bahwa ia bertanya kepada Rasulullah
saw tentang perbuatan apa yang paling disukai Allah Ta’ala. Rasulullah
menjawab, “Menjalankan shalat pada waktu yang ditetapkan.” Saya
bertanya, “Dan sesudah itu?” Beliau menjawab, “Berbuat baik kepada orang
tua.” Saya bertanya, “Dan sesudah itu?” Beliau menjawab, “Berjihad di
jalan Allah.”
(Bukhari) - Dari Umar
ra. dan Aisyah ra. menceritakan bahwa Rasulullah saw bersabda, “Jibril
selalu memperingatkanku tentang hak-hak tetangga sehingga aku cenderung
percaya bahwa ia bisa-bisa akan memberi mereka bahkan hak-hak warisan
(Bukhari) - Dari Abu
Bakar ra. meriwayatkan bahwa Rasulullah saw bersabda, “Tidak usahkan aku
menceritakan tentang dosa terburuk?” Kami berkata, “Katakanlah, ya
Rasulullah!” Rasulullah saw bersabda, “Menyekutukan seseorang dengan
Allah dan tidak patuh terhadap orang tua.” Rasulullah saw sedang
bersandar kemudian duduk tegak seraya bersabda, “Hati-hatilah dari
berkata dusta.” Beliau terus mengulang-ulangi perkataan beliau itu
sehingga kami memohon agar berkenan menghentikannya.
(Bukhari) - Dari
‘Aisyah r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, “Bakal ada tentara yang
menyerang Ka’bah tetapi ketika mereka sampai di suatu lapangan tiba-tiba
mereka semua dibinasakan dari yang pertama hingga yang terakhir.”
‘Aisyah r.a. bertanya, “Ya Rasulullah, kenapa mereka semua dibinasakan
padahal diantara mereka ada yang di pasar dan tidak ikut menyerang?”
Rasulullah saw menjawab, “Dibinasakan semua kemudian akan dibangkitkan
menurut niat masing-masing.”
(Bukhari – Muslim) - Dari Ibnu
Umar r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, “Aku bermimpi seolah-olah
aku bersiwak (menggoosok gigi). Tiba-tiba datang kepadaku dua orang maka
aku berikan siwak itu kepada yang kecil tetapi aku ditegur, “Dahulukan
yang besar maka aku berikan kepada yang besar.”
(Bukhari – Muslim) - Dari Musa al-Asy’ari r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, “Seseorang itu akan berkumpul bersama orang yang dikasihinya.”
(Bukhari – Muslim) - Dari Sa’ad
bin Abi Waqqash r.a. berkata: Rasulullah saw menengokku pada haji wada’
dari cekaman suatu penyakit yang hampir saja merenggut nyawaku lalu aku
berkata, “Ya Rasulullah, sebagaimana engkau lihat, penyakitku ini cukup
berat sedangkan aku adalah orang yang berharta dan tidak ada ahli
warisku kecuali seorang anak perempuanku. Bolehkah aku bersedekah dengan
dua pertiga dari hartaku?” Rasulullah saw menjawab, “Jangan” Aku
berkata, “Bagaimana kalau separuhnya?” Rasulullah menjawab, “Jangan,
sepertiga saja dan sepertiga pun sudah cukup banyak. Sesungguhnya jika
eangkau tinggalkan ahli warismu dalam keadaan kaya raya adalah lebih
baik daripada engkau tinggalkan mereka dalam keadaan kekurangan
meminta-minta kepada manusia. Dan tidaklah engkau mengeluarkan suatu
pembelanjaan dengan menuntut keridhaan Allah melainkan engkau akan
diberi pahala karenanya hingga sesuap makanan yang engkau suapkan ke
mulut istrimu.” Aku berkata, “Ya Rasulullah, apakah aku ditinggalkan (di
Makkah) sesudah kawan-kawanku (berhijrah)?” Rasulullah saw menjawab,
“Sesungguhnya engkau tidak ditinggal lalu engkau beramal dengan suatu
amal yang ditujukan untuk mencari keridhaan Allah melainkan dengannya
engkau akan bertambah derajat dan pangkatmu. Barangkali engkau
tertinggal ini akan mendatangkan manfaat bagi orang banyak dan
mendatangkan kerugian bagi lainnya.” Kemudian Rasulullah saw berdo’a,
“Ya Allah teruskanlah bagi sahabat-sahabatku hijrah mereka dan jangan
Engkau kembalikan mereka ke belakang (ke Mekkah).” Tetapi yang kecewa
adalah Sa’ad bin Khaulah yang dikasihi oleh Rasulullah sawkarena ia
meninggal dunia di Makkah.
(Bukhari – Muslim) - Dari Abu
Sa’id (Sa’ad bin Malik bin Sinan) al-Khudry berkata: Rasulullah saw
bersabda, “Pernah terjadi pada umat terdahulu seseorang yang telah
membunuh sembilan puluh sembilan jiwa kemudian ingin bertaubat maka ia
pun mencari seorang alim lalu ditunjukkan kepadanya seorang pendeta maka
ia pun bertanya, “Sesungguhnya saya telah membunuh sembilan puluh
sembilan jiwa apakah ada jalan bagiku untuk bertaubat?” Jawab pendeta,
“Tidak ada” Seketika pendeta itupun dibunuhnya sehingga genaplah seratus
orang yang telah dibunuhnya. Kemudian ia mencari orang alim lainnya dan
ketika telah ditunjukkan iapun menerangkan bahwa ia telah membunuh
seratus orang apakah ada jalan untuk bertaubat? Jawab si alim, “Ya, ada
dan siapakah yang dapat menghalangimu untuk bertaubat? Pergilah ke dusun
itu karena di sana banyak orang-orang yang taat kepada Allah. Maka
berbuatlah sebagaimana perbuatan mereka dan jangan kembali ke negerimu
ini karena negerimu ini adalah tempat penjahat.” Maka pergilah orang itu
tetapi di tengah perjalanan mendadak ia mati. Maka bertengkarlah
Malaikat rahmat dengan Malaikat siksa. Malaikat rahmat berkata, “Ia
telah berjalan untuk bertaubat kepada Allah dengan sepenuh hatinya.”
Malaikat siksa berkata, “Ia belum pernah berbuat kebaikan sama sekali.”
Maka datanglah seorang Malaikat berupa manusia yang menjadi juru
penengah (hakim) di antara mereka. Ia berkata, “Ukur saja jarak antara
dusun yang ditinggalkan dan yang dituju maka kemana ia lebih dekat,
masukkanlah ia kepada golongan orang sana. Maka diukurlah kedua jarak
itu dan ternyata lebih dekat kepada dusun orang-orang baik yang dituju,
kira-kira terpaut sejengkal. Maka dipeganglah ruhnya oleh Malaikat
rahmat.”
(Bukhari – Muslim) - Dari Utsman
bin Affan ra. meriwayatkan bahwa Rasulullah saw bersabda: “Tidak
seseorang memasuki waktu shalat wajib kemudian ia berwudhu’ dan shalat
dengan khusyu’ dan memelihara ruku’nya, melainkan akan terhapus
dosa-dosanya yang telah lalu selama tidak melakukan dosa besar, hal itu
berlaku sepanjang masa.”
(Muslim) - Dari Imran
bin Hushain ra., Rasulullah saw bersabda: “Ada 70.000 orang dari umatku
yang masuk surga tanpa hisab.” Para sahabat bertanya, “Siapakah mereka,
ya Rasulullah?” Rasulullah saw bersabda, “Mereka adalah orang yang tidak
beristirqa’ (meminta pengobatan dengan cara jampi-jampi) tidak
bertathayyur (menggantungkan nasib kepada terbangnya burung), tidak
melakukan pengobatan dengan cara membakar bagian yang sakit dengan besi
panas membara dan orang-orang yang bertawakkal kepada Rabb mereka.”
(Muslim) - Dari
Abdillah bin Mas’ud ra. bahwa Rasulullah saw bersabda, “Orang yang
mempunyai sifat sombong sedikit saja di dalam hatinya tidak akan masuk
surga.” Seseorang berkata, “Bagaimana halnya ihwal seseorang yang
mempunyai pakaian-pakaian yang indah dan sepatu-sepatu yang indah?”
Rasulullah saw bersabda, “Allah itu indah dan Allah menyukai keindahan
(Seseorang tidak disebut sombong jika ia mempercantik dirinya).
Kesombongan terletak pada penolakan terhadap kebenaran danmemandang
orang lain rendah.”
(Muslim) - Dari Abu
Hurairah (Abdurrahman bin Shaher) r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda,
“Shalat berjama’ah pahalanya melebihi shalat sendirian baik di tempat
pekerjaan atau di rumah, dua puluh lima derajat. Yang demikian itu
karena jika seseorang telah menyempurnakan wudhu kemudian pergi ke
masjid tanpa tujuan lain selain shalat maka tidak bertindak selangkah
melainkan diangkat sederajat dan dihapuskan daripadanya satu dosa hingga
masuk ke masjid. Apabila telah berada di dalam masjid maka ia dianggap
mengerjakan shalat selama ia masih menantikan shalat (selama bertahan
karena menunggu shalat) dan Malaikat memohonkan rahmat atau mendoakan
seseorang selama ia dalam majelis shalatnya. Malaikat berdoa, Ya Allah,
kasihanilah dia; ya Allah, ampunilah dia; ya Allah, maafkanlah dia.
Demikian itu selama ia tidak mengganggu dan belum berhadats di tempat
itu.”
(Bukhari – Muslim) - Dari
Abdullah bin Abbas r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, “Sesungguhnya
Allah mencatat segala hasanat (kebaikan) dan sayyiat (kejahatan)
kemudian menjelaskan keduanya maka barangsiapa yang berniat akan
melakukan kebaikan lalu dikerjakannya maka akan dicatat untuknya sepuluh
hasanat mungkin ditambah hingga tujuh ratus kali lipat atau lebih dari
itu.Dan apabila ia berniat akan melakukan sayyiat (kejahatan) lalu tidak
dikerjakannya maka Allah mencatat baginya satu hasanat dan jika niat
itu dilaksanakannya maka ditulis baginya satu sayyiat.”
(Bukhari – Muslim) - Dari Abi
Hurairah ra. meriwayatkan bahwa Rasulullah saw bersabda, “Lazimnya,
seseorang mengawini seorang wanita karena empat alasan: karena
kekayaannya; karena martabat keluarganya; karena kecantikannya dan
karena kesalehannya. Lebih baik pilihlah ia karena kesalehannya. Semoga
engkau tetap rendah hati.”
(Bukhari) - Dari Adiyyi
bin Hatim ra. meriwayatkan bahwa Rasulullah saw bersabda,
“Bersedekahlah supaya engkau diselamatkan dari api neraka walaupun hanya
sebagian dari sebuah kurma.”
(Bukhari) - Dari Abi Hurairah ra. menceritakan bahwa Rasulullah saw bersabda, “Saya bersaksi dengan nama Allah, ia bukan orang yang beriman. Saya bersaksi dengan nama Allah, ia bukan orang yang beriman.
- Dari Abi
Hurairah ra. menceritakan bahwa Rasulullah saw bersabda,”Malanglah ia,
malanglah ia, malanglah ia. Seorang yang hidup cukup lama menyaksikan
hari tua ibu-bapaknya, tetapi gagal memperoleh surga (dengan jalan
mengkhidmati mereka).”
(Muslim) - Dari Abi
Sa’id Al-Khudri ra. telah berkata: Aku telah dengar Rasulullah saw
bersabda: “Barang siapa diantaramu melihat kemungkaran hendaklahia
merobahnya dengan tangannya, jika ia tak sanggup maka dengan lidahnya
dan jika tak sanggup maka dengan hatinya. Dan itu adalah
selemah-lemahnya iman.”
(Muslim) - Dari Abi
Hurairah ra. berkata bahwa Rasulullah saw bersabda, “Barangsiapa berbuat
zhalim kepada saudaranya yang seiman dari hartanya atau sebagian dari
itu, maka henndaklah ia menyelesaikannya pada hari ini (di dunia)
sebelum datang hari dimana dinar dan dirham tidak memberi manfaat
apa-apa.Bila ia mempunyai amal shaleh maka amal tersebut diberikan
kepada saudaranya yang dizhaliminya. Namun jika ia tidak memiliki amal
shaleh maka dosa yang dizhaliminya, ditimpakan kepadanya.”
(Bukhari – Muslim, Tirmidzi dan Abu Daud) - Dari Sahl
bin Sa’ad ra. bahwa Rasulullah saw bersabda, “Aku dan orang yang
menanggung anak yatim di surga seperti ini (beliau mengisyaratkan kedua
jari telunjuknya danjari tengah sambil membuka keduanya)
(Bukhari, Abu Daud dan Tirmidzi) - Dari Nu’man
bin Basyir ra bahwa Rasulullah saw bersabda: “Adzab neraka yang paling
ringan pada hari kiamat ialah seorang laki-laki diletakkan diujung kedua
tongkaknya dua bara api dengan panas yang menjadikan otaknya mendidih,
dimana ia tidak melihat ada orang lain yang mendapat adzab lebih berat
darinya, padahal itu adzab neraka yang paling ringan.”
(Muttafaq ‘Alaih) - Dari
Abdullah bin Umar r.a. berkata: Saya telah mendengar Rasulullah saw
bersabda, “Terjadi di masa dahulu sebelum kamu, tiga orang
berjalan-jalan hingga terpaksa bermalam di dalam gua. Tiba-tiba ketika
mereka sedang berada di dalam gua itu, ada sebuah batu besar yang jatuh
dari atas bukit dan menutup pintu gua itu sehingga mereka tidak dapat
keluar. Maka berkatalah mereka, “Sungguh tidak ada yang dapat
menyelamatkan kita dari bahaya ini, kecuali jika kalian bertawassul
kepada Allah dengan amal-amal shaleh yang pernah kalian lakukan dahulu.”
Maka seorang dari mereka berdoa, “Ya Allah, dahulu saya mempunyai ayah
dan ibu dan sudah menjadi kebiasaanku tidak memberi minuman susu kepada
seorangpun sebelum keduanya (ayah dan ibu), baik kepada keluargaku atau
kepada hamba sahaya. Maka pada suatu hari saya agak jauh menggembala
ternak sehingga saya terlambat tidak kembali kepada keduanya hingga
malam hari dan ketika itu ayah bundaku telah tidur. Maka saya terus
memerah susu untuk keduanya dan saya segan untuk membangunkan keduanya
tetapi saya pun tidak akan memberikan minuman itu kepada siapapun
sebelum ayah bundaku. Maka saya tunggu keduanya hingga terbit fajar lalu
bangunlah keduanya dan minum susu yang saya perahkan itu. Padahal malam
itu anak-anakku juga menangis meminta susu itu di dekat kakiku. Ya
Allah, jika saya lakukan itu benar-benar karena mengharapkan
keridhaan-Mu maka lepaskanlah kami dari kesulitan ini. Maka bergeserlah
batu itu sedikit hanya saja mereka belum dapat keluar dari gua tersebut.
Lalu orang yang kedua berdoa, “Ya Allah, dahulu saya pernah jatuh cinta
pada anak gadis pamanku. Karena cinta kasihku saya selalu merayu dan
ingin berzina dengannya tetapi ia selalu menolak hingga terjadilah pada
suatu saat ia menderita kelaparan dan datang minta bantuan kepadaku.
Maka saya berikan padanya uang seratus dua puluh dinar dengan janji
bahwa ia akan menyerahkan kegadisannya kepadaku malam harinya. Kemudian
ketika saya telah berada di antara kedua kakinya tiba-tiba ia berkata,
“Takutlah kepada Allah dan jangan engkau pecahkan tutup kecuali dengan
cara yang halal. Maka saya segera bangun daripadanya padahal saya masih
menginginkannya dan saya tinggalkan dinar emas yang telah saya berikan
kepadanya itu. Ya Allah, bila saya berbuat itu semata-mata karena
mengharapkan keridhaan-Mu maka hindarkanlah kami dari kemalangan ini.”
Maka bergeserlah batu itu sedikit tetapi mereka belum juga dapat keluar
daripadanya. Lalu berdoalah orang yang ketiga, “Ya Allah, saya dahulu
menjadi majikan yang mempunyai banyak buruh dan pegawai. Pada suatu hari
ketika saya membayar upah buruh-buruh itu, tiba-tiba ada seorang dari
mereka yang tidak sabar menunggu lalu segera pergi dan meninggalkan
upahnya terus pulang ke rumahnya dan tidak kembali. Maka saya
perniagakan upah itu hingga bertambah dan berbuah menjadi harta kekayaan
yang banyak. Kemudian setelah berselang waktu cukup lama, buruh itu
datang kembali dan berkata, “Hai hamba Allah berikan kepadaku upahku
yang dahulu itu.”Aku menjawab, “Semua kekayaan di depanmu yang berupa
unta, lembu, kambing dan budak penggembalanya itu adalah upahmu.” Orang
itu berkata, “Hai hamba Allah, janganlah engkau mengolok-olokkan aku.”
Aku menjawab, “Aku tidak mengolok-olokkan kamu.” Maka diambilnya semua
yang saya sebutkan itu dan tidak ditinggalkan seekor pun daripadanya.
“Ya Allah, jika saya berbuat itu karena mengharapkan keridhaan-Mu maka
bebaskanlah kami dari kesempitan ini.” Tiba-tiba batu itupun bergeser
lagi sehingga mereka dapat keluar dengan selamat.”
(Bukhari – Muslim) - Dari Atha’
bin Abi Rabah berkata: Ibnu ‘Abbas r.a. berkata, “Sukakah saya tunjukkan
kepadamu seorang wanita ahli syurga?” Saya menjawab, “Baiklah.” Berkata
Ibnu ‘Abbas, “Itulah wanita yang hitam.” Pada suatu hari ia datang
kepada Rasulullah saw dan berkata, “Ya Rasulullah, saya berpenyakit ayan
hingga terbuka aurat maka doakan kepada Allah untuk kesembuhanku.”
Rasulullah saw menjawab, “Jika engkau sabar engkau akan mendapat surga
dan jika engkau tetap meminta aku, aku doakan, akupun tidak keberatan.”
Wanita itu menjawab, “Saya akan sabar tetapi doakan supaya tidak sampai
terbuka aurat saya.”
(Bukhari – Muslim) - Dari
Abdullah bin ‘Abbas dan Anas bin Malik r.a. berkata: Rasulullah saw
bersabda, “Andaikan seorang anak Adam (manusia) mempunyai satu lembah
dari emas pasti ia ingin mempunyai dua lembah dan tidak ada yang dapat
menutup mulutnya (menghentikan kerakusannya kepada dunia) kecuali tanah
(maut). Dan Allah berkenan memberi taubat kepada siapa yang bertaubat.”
(Bukhari – Muslim) - Dari Abu
Hurairah r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, “Allah tertawa melihat
dua orang yang telah bunuh membunuh dan keduanya masuk surga. Seorang
pejuang berjuang di jalan Allah (Fisabilillah) lalu terbunuh kemudian
yang membunuh masuk Islam dan ikut berjihad Fisabilillah sehingga mati
syahid terbunh pula.”
(Bukhari – Muslim) - Dari Abi
Hurairah ra. bahwa Rasulullah saw bersabda, “Hak kewajiban seorang
muslim atas muslim lainnya ada lima. Pertama menjawab salam. Kedua
menjenguk yang sakit. Ketiga mengantar jenazah. Keempat memenuhi
undangan. Kelima mendo’akan orang yang bersin.”
(Muttafaq ‘Alaih) - Dari Sahl
bin Hanif bahwa Rasulullah saw bersabda, “Barangsiapa meminta mati
syahid kepada Allah dengan jujur, pasti akan Allah sampaikan ia ke
tingkat para syuhada sekalipun mati di atas tempat tidur.”
(Muslim, Abu Daud, Tirmidzi, Nasa’i dan Ibnu Majah) - Dari Abi
Hurairah ra. bahwa Rasulullah saw bersabda, “Setiap anggota badan
manusia wajib atasnya sedekah, setiap hari bila terbit matahari engkau
damaikan antara dua orang yang berselisih, itu adalah sedekah dan
menolong orang berkenaan dengan kendaraannya, engkau mengangkatnya atau
mengangkat barang-barangnya ke atas kendaraannya, itu adalah sedekah dan
setiap langkah untuk shalat adalah sedekah. Dan menyingkirkan sesuatu
rintangan dari jalan adalah sedekah.”
(Bukhari – Muslim) - Dari
Abdillah bin ‘Amr bin Al-’Ash ra. bahwa Rasulullah saw bersabda:
“Barangsiapa yang memiliki empat sifat maka ia munafik murni dan
barangsiapa memiliki satu darinya, berarti ia mempunyai satu sifat
munafik, yaitu jika diberi amanat ia berkhianat, bila bicara ia dusta,
jika berjanji ia mengingkari dan jika bersengketa ia membongkar rahasia
terdahulu.”
(Bukhari – Muslim) - Dari Utsman
bin Affan ra. meriwayatkan bahwa Rasulullah saw bersabda: “Orang yang
terbaik dari antaramu ialah orang yang mempelajari Al Qur’an dan
mengajarkannya kepada orang lain.”
(Bukhari) - Dari Anas
r.a. berkata, Nabi saw masuk masjid tiba-tiba beliau menemukan tali yang
terulur di antara dua tiang. Nabi saw bertanya, “Tali apakah ini?”
Jawab orang banyak, “Tali kepunyaan Zainab kalau ia merasa capai berdiri
shalat, ia berpegangan dengannya.” Maka Nabi saw bersabda, “Lepaskan
tali itu. Hendaklah shalat dilakukan dalam keadaan tangkas, cekatan dan
apabila letih (mengantuk) hendaklah tidur.”
(Bukhari – Muslim) - Dari
‘Aisyah r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, “Jika mengantuk salah
seorang dari kamu dalam mengerjakan shalat hendaklah ia tidur sehingga
hilang rasa kantuknya. Sesungguhnya jika seseorang mengerjakan shalat
dengan mengantuk, jangan-jangan ia akan membaca istighfar lalu mengigau
mengumpat dirinya sendiri.”
(Bukhari – Muslim) - Dari Abu
Hurairah r.a. berkata: Nabi saw bersabda, “Biarkanlah selama aku
membiarkan kamu dalam kebebasanmu. Maka sesungguhnya penyebab kebinasaan
umat terdahulu sebelummu adalah karena mereka banyak bertanya dan
menyalahi Nabi-nabi mereka. Maka apabila aku mencegahmu dari sesuatu
perkara, tinggalkanlah perkara itu dan jika aku perintahkan sesuatu
perkara, kerjakanlah sekuat tenagamu.”
(Bukhari – Muslim) - Dari Abu
Hurairah r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, “Semua umatku selamat
kecuali orang-orang yang terang-terangan berbuat dosa (mujaharah). Dan
termasuk mujaharah adalah orang yang berbuat di waktu malam yang gelap
kemudian pagi harinya diceritakan pada orang lain padahal semalaman itu
Allah menutupinya sedangkan pagi harinya ia membuka sendiri apa yang
ditutupi oleh Allah.”
(Bukhari – Muslim) - Dari Abu
Mas’ud al-Badri r.a. dari Nabi saw, beliau bersabda, “Apabila salah
seorang kamu membelanjai istrinya dengan mengharapkan pahala maka
tercatat baginya sebagai sedekah.”
(Bukhari – Muslim) - Dari Anas
r.a. berkata: Nabi saw bersabda, “Ya Allah,sesungguhnya tidak ada
kehidupan yang sebenarnya kecuali kehidupan akhirat.”
(Bukhari – Muslim) - Dari Abu
Hurairah r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, “Bukanlah kekayaan itu
karena banyaknya harta benda tetapi kekayaan yang sebenarnya adalah
kekayaan hati.”
(Bukhari – Muslim) - Dari Ibnu
Umar r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, “Pada hari kiamat seorang
Mu’min didekatkan kepada Tuhan dengan dinaungi oleh rahmat-Nya, kemudian
ditanya, “Tahukah kamu dosa ini? Tahukah kamu dosa itu?” Jawabnya, “Ya,
saya tahu.” Maka Allah berfirman, “Aku telah menutupi atasmu dunia dan
kini aku mengampuninya darimu.” Kemudian diberikan kepadanya suratan
amal kebaikannya.”
(Bukhari – Muslim) - Dari Anas
r.a. berkata: Nabi saw bersabda, “Ada tiga perkara yang barangsiapa
memilikinya akan merasakan kelezatan iman yaitu jika ia mencintai Allah
dan Rasulullah melebihi cintanya kepada yang lain; Jika ia mencintai
sesama manusia semata-mata karena Allah dan jika ia enggan kembali kafir
setelah diselamatkan Allah daripadanya, sebagaimana ia enggan
dimasukkan ke dalam neraka.”
(Bukhari – Muslim) - Dari
‘Ubadah bin ash Shamit r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda,
“Barangsiapa percaya bahwa tidak ada sekutu bagi-Nya dan bahwa Nabi
Muhammadadalah hamba dan utusan-Nya dan bahwa Nabi Isa adalah hamba
Allah dan utusan-Nya dan kalimat-Nya yang diturunkan kepada Maryam dan
ruh daripada-Nya dan bahwa surga itu benar adanya (haq) maka Allah pasti
akan memasukkannya ke dalam surga dengan amal perbuatannya (yang baik)
seberapa pun adanya.”
(Bukhari – Muslim) - Abu
Hurairah r.a. telah mendengar Nabi saw bersabda, “Ada tiga orang dari
Bani Israil yaitu si Belang, si Botak dan si Buta ketika Allah akan
menguji mereka, Allah mengutus Malaikat berupa manusia. Maka datanglah
Malaikat itu kepada orang yang belang dan bertanya, “Apakah yang kau
inginkan?” Jawabnya, “Kulit dan rupa yang bagus serta hilangnya penyakit
yang menyebabkan orang-orang jijik kepadaku.” Maka diusaplah orang itu
oleh Malaikat. Seketika itu juga hilanglah penyakitnya dan berganti rupa
dan kulit yang bagus, kemudian ditanya lagi, “Kekayaan apakah yang
engkau inginkan?” Jawabnya, “Unta.” Maka diberinya seekor unta yang
bunting sambil didoakan, BAARAKALLAAHU LAKA FIIHAA (Semoga Allah
memberkahimu pada kekayaanmu itu).” Kemudian datanglah si Malaikat itu
kepada si Botak dan bertanya, “Apakah yang engkau inginkan?” Jawabnya,
“Rambut yang bagus dan hilangnya penyakitku yang menyebabkan kehinaan
pada pandangan orang.” Maka diusaplah orang botak itu lalu seketika itu
juga tumbuhlah rambut yang bagus. Kemudian ditanya lagi, “Kini kekayaan
apa yang engkau inginkan?” Jawabnya, “Lembu.” Maka diberinya seekor
lembu yang bunting sambil didoakan, “BAARAKALLAAHU LAKA FIIHAA (Semoga
Allah memberkahimu pada kekayaanmu itu).” Lalu datanglah Malaikat itu
kepada si Buta dan bertanya, “Apakah yang engkau inginkan?” Jawabnya,
“Kembalinya penglihatan mataku supaya aku dapat melihat orang.” Maka
diusaplah matanya sehingga dapat melihat kembali. Selanjutnya dia
ditanya pula, “Kekayaan apa yang engkau inginkan?” Jawabnya, “Kambing.”
Maka diberinya seekor kambing yang bunting sambil didoakan
“BAARAKALLAAHU LAKA FIIHAA (Semoga Allah memberkahimu pada kekayaanmu
itu).”
Beberapa tahun kemudian setelah masing-masing mempunyai daerah tersendiri yang penuh dengan unta, lembu dan kambing, datanglah Malaikat itu dalam rupa seorang yang miskin seperti keadaan si Belang dahulu pada waktu ia belum sembuh dan kaya. Malaikat itu berkata, “Saya seorang miskin yang telah terputus hubungan dalam perjalananku ini maka tidak ada yang dapat mengembalikan aku kecuali dengan pertolongan Allah dan bantuanmu. Maka saya mengharap, demi Allah yang memberi rupa dan kulit yang bagus, satu unta saja untuk meneruskan perjalananku ini.” Jawab si Belang, “Masih banyak hak orang lain padaku, aku tidak dapat memberimu apa-apa, mintalah saja di lain tempat.” Malaikat berkata, “Rasa-rasanya aku pernah berjumpa denganmu, bukankah engkau si Belang dahulu yang dijijiki orang dan seorang miskin kemudian Allah memberimu kekayaan?” Jawab si Belang, “Saya telah mewarisi kekayaan orang tuaku.” Malaikat berkata, “Jika engkau berdusta maka semoga Allah mengembalikan keadaanmu seperti dahulu.” Kemudian pergilah malaikat itu kepada si Botak dengan menyamar seperti keadaan si Botak dahulu dan berkata pula padanya sebagaimana yang dikatakan kepada si Belang, namun ternyata mendapat jawaban seperti jawaban si Belang, hingga karenanya didoakan, “Jika engkau berdusta maka semoga engkau kembali seperti keadaanmu semula.” Akhirnya datanglah Malaikat itu kepada si Buta dengan menyamar seperti keadaan si Buta dahulu semasa ia miskin dan berkata, “Saya seorang miskin dan perantau yang telah putus hubungan dalam perjalanan, tidak dapat meneruskan perjalanan kecuali dengan pertolongan Allah dan bantuanmu. Aku minta demi Allah yang mengembalikan pandangan matamu, satu kambing saja untuk meneruskan
perjalananku ini.” Jawab si Buta, “Dahulu aku memang buta lalu Allah mengembalikan penglihatanku maka kini ambillah sesukamu, aku tidak akan memberatkan sesuatu pun kepadamu yang engkau ambil karena Allah.” Maka berkata Malaikat, “Jagalah harta kekayaanmu, sebenarnya kamu telah diuji maka Allah ridha kepadamu dan murka kepada kedua temanmu itu.”
(Bukhari – Muslim) - Dari Anas
r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, “Janganlah seorang dari kamu
mengharap-harapkan maut disebabkan oleh penderitaan yang dialaminya maka
jika harus terpaksa berkata, ucapkanlah, ALLAAHUMMA AHYINII MAAKAANATIL
HA AATU KHAIRAN LII WA TAWAFFANII IDZAA KAANATIL WAFAATU KHAIRAN LII
(Ya Allah, hidupkanlah aku selama hidup ini lebih baik bagiku dan
matikanlah aku apabila mati itu lebih baik bagiku).”
(Bukhari – Muslim) - Dari
Abdullah bin Mas’ud r.a. berkata: Ketika selesai perang Hunain,
Rasulullah saw mengutamakan pembagian ghanimah kepada beberapa orang
terkemuka dari bangsa Quraisy yang baru masuk Islam maka diberikan
seratus unta kepada al-Aqra’ bin Habis dan seratus ekor unta untuk
Uyainah bin Hishn dan beberapa orang lainnya dari pemuka bangsa Quraisy
sehingga ada seseorang berkata, “Demi Allah, pembagian ini tidak adil
dan tidak karena Allah.” Ibnu Mas’ud berkata, “Demi Allah, akan saya
sampaikan perkataan itu kepada Rasulullah saw.” Maka saya segera pergi
memberitahukan hal itu kepada Rasulullah saw, kemudian beliau berkata,
“Siapakah yang adil, jika Allah dan Rasulullah dianggap tidak adil?”
Kemudian beliau berdoa, “Semoga Allah tetap merahmati Musa, sesungguhnya
ia telah memperoleh gangguan lebih banyak dari ini tetapi sabar.” Ibnu
Mas’ud berkata, “Saya pasti tidak akan menyampaikan suatu berita seperti
itu lagi kepada Rasulullah saw sesudah kejadian ini.”
(Bukhari – Muslim) - Dari
Sulaiman bin Shurad r.a. berkata: ketika saya duduk bersama Rasulullah
saw, tiba-tiba ada dua orang saling memaki sedang salah satu telah merah
wajahnya dan tegang pula urat lehernya maka Rasulullah saw bersabda,
“Saya mengetahui suatu kalimat yang apabila kalimat itu dibaca, pasti
hilang apa yang dirasakannya yaitu A’UDZUBILLAAHI MINASYSYAITHOONIR
RAJIIM.”
(Bukhari – Muslim) - Dari
Abdullah bin Mas’ud r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, “Akan terjadi
sepeninggalku sifat monopoli (mementingkan diri sendiri) dan beberapa
kemungkaran.” Sahabat bertanya, “Ya Rasulullah, bagaimana pesan tuan
kepada kami menghadapi hal itu?” Nabi saw bersabda, “Tunaikanlah
kewajibanmu dan mintalah kepada Allah untuk mendapatkan hakmu.”
(Bukhari – Muslim) - Dari
Abdullah bin Abbas r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, “Telah
ditunjukkan kepadaku keadaan umat yang dahulu hingga aku melihat seorang
Nabi dengan rombongan yang kecil dan ada Nabi yang mempunyai pengikut
satu dua orang bahkan ada Nabi yang tidak ada pengikutnya. Tiba-tiba
terlihat olehku rombongan yang besar, saya kira itu umatku maka
diberitahu kepadaku bahwa itu Nabi Musa dan kaumnya tetapi lihatlah ke
ufuk kanan dan kirimu. Tiba-tiba di sana aku melihat rombongan yang
besar sekali. Dikatakan kepadaku: Itulah umatmu dan di samping mereka
ada tujuh puluh ribu orang yang masuk surga tanpa perhitungan (hisab).”
Setelah itu Nabi bangun dan masuk ke rumahnya sehingga para sahabat
saling memperbincangkan orang-orang yang akan masuk surga tanpa hisab
itu. Ada yang berpendapat, “Mungkin mereka adalah sahabat-sahabat Nabi
saw.” Ada pula yang berpendapat, “Mungkin mereka yang lahir dalam Islam
dan tidak pernah mempersekutukan Allah.” dan berbagai pendapat lainnya
yang mereka sebutkan. Kemudian Rasulullah saw kembali dan bertanya, “Apa
yang sedang engkau bicarakan?” Mereka memberitahukan segala pembicaraan
mereka maka Rasulullah saw bersabda, “Mereka yang tidak pernah menjampi
atau dijampikan dan tidak suka menebak nasib dengan perantaraan burung
dan kepada Tuhan mereka selalu berserah diri (tawakal). Maka bangunlah
‘Ukkasyah bin Mihshan dan berkata, “Ya Rasulullah, doakan semoga Allah
memasukkan aku dari golongan mereka.” Nabi saw menjawab, “Engkau
termasuk golongan mereka.” Kemudian berdiri orang lain, izin dan
berkata, “Doakan semoga Allah menjadikan aku dari golongan mereka.” Nabi
saw menjawab, “Engkau telah didahului oleh ‘Ukkasyah.”
(Bukhari – Muslim) - Dari
‘Aisyah r.a. berkata: Ketika Nabi saw masuk ke rumah kami bertepatan
dengan adanya seorang wanita maka Nabi saw bertanya, “Siapakah wanita
itu?” Jawab ‘Aisyah, “Ini Falunah yang terkenal ibadah shalatnya banyak
sekali.” Maka Nabi saw bersabda, “Ah (kata yang menyatakan kurang
senang), hendaklah ia mengerjakan menurut kadar kemampuannya dengan
tidak memaksakan diri maka Allah tidak akan jemu (bosan) menerima amalmu
sehingga kamu sendiri yang jemu beramal dan perilaku agama yang disukai
Allah ialah yang dikerjakan terus-menerus.”
(Bukhari – Muslim) - Dari Abu
Musa r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, “Perumpamaan tuntunan
hidayah dan ilmu yang diutuskan Allah kepadaku adalah bagaikan hujan
yang turun ke bumi. Ada tanah yang subur menerima air dan menumbuhkan
tanaman dan rumput yang banyak dan ada yang keras tidak dapat menahan
air dan tidak dapat menumbuhkan tumbuh-tumbuhan. Demikianlah contoh
orang yang mengerti agama Allah lalu belajar dan mengajar dan orang yang
tidak dapat menerima sama sekali petunjuk ajaran Allah yang diutuskan
kepadamu.”
(Bukhari – Muslim) - Dari ‘Utban
bin Malik r.a. berkata: Ketika Nabi saw selesai shalat beliau bertanya,
“Dimanakah Malik bin al-Dakhsyum?” Dijawab oleh seseorang, “Dia itu
munafik, tidak suka Allah dan Rasulullah.” Maka Nabi saw bersabda,
“Jangan berkata demikian, tidakkah engkau tahu bahwa ia telah
mengucapkan LAA ILAAHA ILLALLAAH dengan ikhlas karena Allah? dan Allah
telah mengharamkan api neraka kepada siapa yang mengucapkanLAA ILAAHA
ILLALLAAH dengan ikhlas karena Allah.”
(Bukhari – Muslim) - Dari Abu
Zaid (Usamah) bin Zaid Haritsah r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda,
“Seseorang dihadapkan di hari kiamat kemudian dilemparkan ke dalam
neraka maka keluar usus perutnya lalu berputar-putar di dalam neraka
bagaikan himaryang berputar di sekitar penggilingan. Maka kerumunan ahli
neraka padanya sambil bertanya, “Hai Fulan, mengapakah engkau, bukankah
engkau dahulu yang menganjurkan kebaikan dan mencegah kemunkaran?”
Jawabnya, “Benar, aku dahulu menganjurkan kebaikan, tetapi tidak saya
kerjakan dan mencegah kemunkaran tetapi saya kerjakan.”
(Bukhari – Muslim) - Dari Abu
Hurairah r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, “Siapa yang merasa
pernah berbuat aniaya terhadap saudaranya baik menyangkut kehormatan,
harta atau lainnya hendaklah ia segera meminta halal (maaf)nya sekarang
juga sebelum datang suatu hari yang ketika itu tidak ada harta dinar
atau dirham. Jika ia mempunyai amal shaleh maka akan diambil menurut
penganiayaannya dan jika tidak mempunyai hasanat (kebaikan) maka akan
diambilkan dari kejahatan orang yang dianiaya untuk ditangguhkan
kepadanya.”
(Bukhari – Muslim) - Dari
An-Nu’man bin Basyir r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, “Perumpamaan
orang-orang Mu’min dalam cinta mencintai, kasih mengasihi dan rahmat
merahmati adalah bagaikan satu badan, apabila salah satu anggotanya
menderita sakit maka menjalarkan penderitaan itu ke seluruh badan hingga
tidak dapat tidur dan panas.”
(Bukhari – Muslim) - Dari Abu
Hurairah r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, “Orang yang menyantuni
janda dan orang miskin adalah bagaikan orang yang berjihad fi sabilillah
bahkan seperti orang yang tidak pernah berhenti puasa dan bagun shalat
malam.”
(Bukhari – Muslim) - Dari Jundub
bin Abdullah r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, “Barangsiapa
memperdengarkan amalnya kepada orang lain maka Allah akan
mempermalukannya di hari kiamat dan barangsiapa yang memperlihatkan amalnya kepada orang lain maka Allah akan membalas riya’nya itu.”
(Bukhari – Muslim) - Dari Abu
Hurairah r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, “Tinggalkan tujuh dosa
yang akan membinasakan.” Sahabat bertanya, “Apakah itu, ya Rasulullah?”
Nabi saw menjawab, “Menyekutukan Allah, Sihir (tenung), membunuh jiwa
yang diharamkan Allah membunuhnya kecuali dengan hak, memakan riba,
memakan harta anak yatim, melarikan diri pada waktu perang, menuduh
wanita Mu’minat yang sopan dengan tuduhan berzina.”
(Bukhari – Muslim) - Dari Ibnu
Umar r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, “Seorang perempuan disiksa
karena kucing yang dikurungnya hingga mati maka ia dimasukkan ke dalam
neraka disebabkan ia tidak memberi makan dan minum ketika mengurungnya
dan tidak pula melepaskannya agar memakan binatang-binatang melata di
bumi.”
(Bukhari – Muslim) - Dari Ibnu
Mas’ud r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, “Mencaci maki seorang
Muslim adalah fasiq (melanggar agama) dan memerangi seorang Muslim
adalah kafir.”
(Bukhari – Muslim) - Dari Abu
Hurairah r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, “Barangsiapa menuduh
hamba sahayanya berzina maka ia akan dihukum dera pada hari kiamat
kecuali jika benar tuduhannya.”
(Bukhari – Muslim) - Dari Ibnu
Abbas r.a. berkata: Rasulullah saw berjalan melalui dua kuburan maka
beliau bersabda, “Sesungguhnya kedua orang dalam kubur ini sedang
disiksa padahal keduanya tidak disiksa karena perkara yang besar. Adapun
yang satu maka ia biasa berjalan mengadu domba sedang yang kedua tidak
menyelesaikan kencingnya (tidak membersihkan bekas kencingnya)
(Bukhari – Muslim) - Dari Hudzaifah r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, “Tidak akan masuk surga orang yang suka mengadu domba.”
(Bukhari – Muslim) - Dari Abu
Hurairah r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, “Barangsiapa percaya
kepada Allah dan hari kemudian hendaklah ia berkata baik atau diam.”
(Bukhari – Muslim) - Dari Abu
Musa r.a. berkata: Saya bertanya, “Ya Rasulullah siapakah diantara kaum
Muslimin yang paling utama?” Nabi saw menjawab, “Siapa yang selamat
semua orang Islam dari (kejahatan) LIDAH DAN TANGANNYA.”
(Bukhari – Muslim) - Dari Abu
Hurairah r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, “Sungguh ada kalanya
seorang hamba berbicara sepatah kata yang tidak diperhatikan maka
tiba-tiba ia tergelincir ke dalam neraka oleh sebab kalimat itu, lebih
jauh dari jarak antara timur dan barat.”
(Bukhari – Muslim) - “Tiga hal
yang apabila seseorang berada di dalamnya akan merasakan manisnya iman.
Pertama apabila orang itu mencintai Allah dan Rasul-Nya melebihi
cintanya kepada yang lain.”
(Muttafaq ‘alaih) - “Demi yang
jiwaku dalam genggaman-Nya, tidak sempurna iman seseorang di antara kamu
sampai aku lebih dicintai olehnya melebihi bapak dan anaknya.”
(Muslim) - “Barangsiapa
yang berada dalam keadaan aman di tengah kaumnya, sehat tubuhnya, ada
yang akan dimakan hari itu maka sepertinya dunia telah digiring
kepadanya dengan segala isinya.”
(Tirmidzi) - “Bila kamu
hendak tidur, berwudhulah kamu sebagaimana kamu berwudhu untuk shalat
dan miringkanlah badanmu pada sisi sebelah kanan.”
(Muttafaq ‘alaih) - Dari Anas
bin Malik r.a. berkata: Rasulullah saw ketika menjelang tidur beliau
berdoa, “Segala puji bagi Allah yang telah memberi makan dan menjaga
kita serta mencukupi segala kebutuhan kita betapa banyak orang yang
tidak tercukupi kebutuhannya dan tidak punya tempat tinggal.”
(Muslim) - Dari Abdullah bin Mas’ud bahwa Rasulullah saw bersabda, “Tidak akan masuk surga orang yang dihatinya ada setitik kesombongan.”
(Muslim) - Abu
Hurairah r.a. meriwayatkan bahwa Rasulullah saw bersabda, “Ketika
seseorang berjalan dengan sombongnya dan takjub kepada dirinya sendiri
dan dengan rambut yang disisir, berlagak dalam jalannya maka Allah
tiba-tiba membenamkannya ke tanah sehingga turun dan tenggelam sampai
hari kiamat.”
(Muttafaq ‘alaih) - “Barangsiapa
yang beriman kepada Allah dan hari kiamat, hendaklah dia menghormati
tamunya, hak tamu sebagai hadiah adalah sehari semalam. Dan hak orang
bertamu itu selama tiga hari, selebihnya adalah sedekah. Dan tidak boleh
melakukan sesuatu yang membuat kesal tuan rumah.”
(Bukhari) - “Senyumanmu ketika bertemu saudaramu adalah sedekah.”
(Tirmidzi) - Dari Ibnu
Abbas bahwa Rasulullah saw pernah melihat sahabat memakai cincin emas,
lalu beliau mencopot dan membuangnya, lalu berkata, “Seseorang di antara
kalian telah memasang bara api neraka ditangannya.”
(Muslim) - Dari Abu
Hurairah r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, “Demi Allah, aku mohon
ampun dan bertobat lebih dari tujuh puluh kali dalam sehari.”
(Bukhari) - “Orang yang kikir adalah orang yang apabila aku disebut dihadapannya, orang itu tidak mau bershalawat kepadaku.”
(Tirmidzi) - “TIdak
berkumpul satu kaum dalam majelis dan tidak disebut di dalamnya nama
Allah serta tidak bershalawat kepada nabinya kecuali ditimpakan kepada
mereka kebohongan. Kalau Allah menghendaki mereka akan disiksa dan kalau
Dia berkehendak mereka diampuni.”
(Tirmidzi) - Dari Mu’adz
r.a. berkata: Rasulullah saw mengutus saya sebagai gubernur di negeri
Yaman maka Rasulullah saw berpesa kepadaku, “Engkau akan menghadapi kaum
ahli kitab maka ajaklah mereka kembali kepada kalimat Syahadat bahwa
tidak ada Tuhan kecuali Allah dan aku adalah Rasulullah. Jika mereka
telah menurut kepada ajakan itu, beritahukanlah bahwa Allah telah
mewajibkan atas mereka mengerjakan shalat lima kali sehari semalam dalam
lima waktu. Jika mereka telah taat, beritahukanlah bahwa Allah
mewajibkan mereka mengeluarkan zakat (sedekah) yang diambil dari
orang-orang kaya dan diberikan kepada fakir miskin. Jika mereka telah
menaati itu maka berhati-hatilah kamu dari kekayaan mereka terutama yang
benar-benar mereka sayangi dan takutlah kamu dari doa orang yang
teraniaya karena tidak ada dinding antara doa itu dengan Allah.”
(Bukhari – Muslim) - Dari Abu
Humaid (Abdurrahman) bin Sa’ad Saldy r.a. berkata: Rasulullah saw
mengangkat Ibnu al-Lutbiyah dari suku al-Azd untuk mengumpulkan zakat
dan ketika ia telah kembali kepada Rasulullah, ia berkata, “Yang ini
untukmu dan yang ini saya terima sebagai hadiah dari orang-orang.” Maka
Rasulullah saw segera naik ke atas mimbar dan setelah memuji syukur
kepada Allah, beliau berkata, “Amma ba’du, adapun saya mengangkat
seseorang untuk suatu tugas yang diberikan. Ini bagianmu dan ini saya
sendiri telah mendapat hadiah dari orang-orang. Mengapakah ia tidak
duduk-duduk saja di rumah ibu atau ayahnya sehingga datang hadiah itu
kepadanya jika memang benar-benar demikian. Demi Allah tidak ada seorang
yang mengambil sesuatu yang bukan haknya kecuali pasti akan dipikulnya
di hari kiamat. Maka saya akan ketahui seseorang yang memikul unta atau
lembu atau kambing yang mengembik.” Kemudian Rasulullah saw mengangkat
kedua tangannya sehingga terlihat putih ketiaknya sambil bersabda,
“ALLAHUMMA HAL BALLAGHTU (Ya Allah, saya telah menyampaikan).”
(Bukhari – Muslim) - Dari Abu
Hurairah r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, “Jika salah seorang kamu
mengerjakan shalat mengimami orang banyak maka hendaklah ia meringankan
karena mungkin diantara makmum ada orang lemah, orang sakit atau orang
tua dan apabila melaksanakan shalat sendirian maka bolehlah memanjangkan
sesukanya.”
(Bukhari – Muslim) - Dari Ibnu
Umar r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, “Seorang Muslim adalah
saudara bagi sesama Muslim yang lain; tidak boleh menganiaya atau
membiarkan dianiaya. Dan barangsiapa memenuhi hajat saudaranya maka
Allah akan melaksanakan hajatnya. Dan barangsiapa membebaskan kesusahan
seorang Muslim maka Allah akan membebaskannya di hari kiamat. Dan
barangsiapa menutupi aib seorang Muslim maka Allah akan menutupi aibnya
di hari kiamat.”
(Bukhari – Muslim) - Dari Abu
Hurairah r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, “Barangsiapa melapangkan
suatu kesukaran dunia pada seorang Mukmin maka Allah akan baginya
kesukaran hari kiamat. Dan barangsiapa meringankan kemiskinan seorang
miskin maka Allah akan meringankan baginya di dunia dan di akhirat. Dan
barangsiapa menutupi aib orang Muslim maka Allah akan menutupi aibnya di
dunia dan di akhirat. Allah akan menolong hamba-Nya selama hamba itu
menolong saudaranya. Dan barangsiapa menempuh jalan untuk menuntut ilmu
maka Allah akan memudahkan baginya jalan ke surga. Dan tidak berkumpul
suatu kaum dalam Baitullah (masjid untuk membaca dan mempelajari kitab
Allah melainkan diturunkan kepada mereka ketenangan dan diliputi rahmat,
dikerumuni Malaikat dan disebut-sebut oleh Allah di depan para
Malaikat-Nya. Dan barangsiapa yang lambat amal perbuatannya maka tidak
dapat dipercepat oleh nasab (tidak lekas naik derajatnya).”
(Bukhari – Muslim) - Dari Abu
Hurairah r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, “Tidak dihalalkan bagi
seorang istri berpuasa sunat ketika suaminya di rumah melainkan dengan
izin suaminya. Dan tidak boleh bagi istri mengizinkan orang lain masuk
ke rumahnya melainkan dengan izin suaminya.”
(Bukhari – Muslim) - Dari Ibnu
Umar r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, “Kamu sekalian adalah
pemimpin dan kamu akan ditanya mengenai kepemimpinanmu. Imam (Penguasa)
adalah pemimpin dan akan ditanya mengenai kepemimpinannya. Seorang
laki-laki adalah pemimpin keluarganya dan bertanggung jawab mengenai
kepemimpinannya. Istri adalah pemimpin rumah tangga suaminya dan
bertanggung jawab atas kepemimpinannya. Pelayan (buruh) adalah
pemeliharaharta majikannya dan akan ditanya mengenai pemeliharaannya.
Maka kamu sekalian adalah pemimpin dan masing-masing bertanggung jawab
atas kepemimpinannya.”
(Bukhari – Muslim) - 100.Dari
Abdullah bin ‘Amr bin al-Ash r.a. berkata: Ada seseorang datang
menghadap kepada Rasulullah saw dan berkata, “Saya berbai’at kepadamu,
ya Rasulullah, untuk berhijrah dan berjihad dengan mengharap pahala dari
Allah.” Rasulullah saw bertanya, “Apakah ada yang masih hidup salah
seorang dari ayah bundamu?” Orang itu menjawab, “Bahkan keduanya masih
hidup.” Rasulullah saw bersabda, “Engkau mengharap pahala dari Allah?”
Orang itu menjawab, “Ya.” Nabi saw bersabda, “Kembalilah kepada kedua
orang tuamu dan perbaikilah pelayananmu kepada keduanya.”
(Bukhari – Muslim) - 101.Dari
Abu Musa al-Asy’ari r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, “Sesungguhnya
perumpamaan sahabat yang baik dan sahabat yang buruk bagaikan pembawa
misk (kasturi) dan peniup api. Maka pembawa misk itu ada kalanya memberi
kepadamu atau engkau memberi kepadanya atau engkau mendapat bau harum
daripadanya. Adapun peniup api maka kalau tidak membakar pakaianmumaka
kau akan mendapatkan bau busuk daripadanya.”
(Bukhari – Muslim) - 102.Dari
Ibnu Umar r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda,”Aku diperintah untuk
memerangi manusia sehingga mereka mengakui bahwa tidak ada Tuhan yang
patut disembah dengan sesungguhnya kecuali Allah dan bahwa Nabi Muhammad
saw adalah utusan Allah, menegakkan shalat dan mengeluarkan zakat. Maka
apabila mereka telah mengerjakan semua itu, berarti telah terjamin
daripadaku darah dan harta mereka kecuali karena kewajiban Islam dan
perhitungan mereka terserah kepada Allah.”
(Bukhari – Muslim) - 103.Dari
Abu Sa’id al-Khudri r.a. berkata: Rasulullah saw duduk di atas mimbar
dan kami duduk di sekitanya kemudian Nabi saw bersabda, “Sesungguhnya di
antara yang aku khawatirkan sepeninggal aku nanti adalah terbuka
lebarnya atas kamu kemewahan dan keindahan dunia.”
(Bukhari – Muslim) - 104.Dari
Abu Hurairah r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, “Lihatlah kepada
orang yang berada di bawahmu dan jangan melihat kepada orang yang berada
di atasmu karena yang demikian itu lebih layak supaya kamu tidak
meremehkan nikmat Allah kepadamu.”
(Bukhari – Muslim) - 105.Dari
Hakim bin Hizam r.a. berkata:Rasulullah saw bersabda, “Tangan yang di
lebih baik dari tangan yang di bawah dan dahulukan dalam bersedekah
kepada orang-orang yang menjadi tanggunganmu. Sebaik-baiknya sedekah
adalah yang masih menyisakan kekayaan. Barangsiapa memelihara kehormatan
dirinya, Allah akan memelihara kehormatan dirinya dan barangsiapa
mencukupkan dengan kekayaan yang ada maka Allah akan mencukupinya.”
(Bukhari – Muslim) - 106.Dari
Umar r.a. berkata: “Saat kami duduk dekat Rasulullah saw di suatu hari
maka tiba-tiba tampaklah oleh kami seorang laki-laki memakai pakaian
sangat putih dan berambut sangat hitam, tidak terlihat padanya bekas
(tanda-tanda) dalam perjalanan dan tidak seorangpun diantara kami yang
mengenalnya maka duduklah ia dihadapan Nabi saw lalu menyandarkan
lututnya pada lutut Nabi saw lalu meletakkan tangannya di atas paha Nabi
saw kemudian ia berkata, “Hai Muhammad, beritahukanlah padaku tentang
Islam!” Maka jawab Rasulullah saw, “Islam yaitu engkau bersaksi tiada
Tuhan melainkan Allah dan sungguh Muhammad itu utusan Allah, menegakkan
sholat, mengeluarkan zakat, berpuasa bulan Ramadhan dan mengerjakan
Hajji ke Baitullah (Mekkah) jika engkau kuasa menjalaninya.” Berkata
orang itu, “Benar.” Kami heran, ia bertanya dan ia pula yang
membenarkannya. Maka bertanyalagi orang itu, “Beritahukanlah padaku
tentang Iman.” Jawab Nabi saw, “Engkau beriman kepada Allah dan
Malaikat-Nya, kepada Kitab-kitab-Nya, kepada Rasul-rasul-Nya, kepada
hari Qiamat dan beriman kepada Qadar baik dan yang buruk.” Berkatalah
orang itu, “Benar.” Bertanya lagi orang itu, “Maka beritahukanlah padaku
tentang Ihsan.” Jawab Nabi, “Engkau beribadah (mengabdi) kepada Allah
seakan-akan engkau melihat kepada-Nya, sekalipun engkau tidak dapat
melihat-Nya maka sesungguhnya ia melihat engkau.” Tanya orang itu lagi,
“Beritahukanlah aku tentang hari Qiamat.” Jawab Nabi, “Orang yang
ditanya tidak lebih tahu dari si penanya.” Tanya orang itu lagi,
“Beritahukanlah aku tentang tanda-tandanya.” Jawab Nabi, “Diantaranya
jika seorang hamba telah melahirkan majikannya dan jika engkau melihat
orang yang tadinya miskin papa, berbaju compang-camping, sebagai
penggembala kambing sudah berkemampuan, berlomba-lomba dalam kemegahan
bangunan.” Kemudian pergilah orang tadi. Aku diam tenang sejenak
kemudian Nabi saw berkata, “Wahai Umar tahukah engkau siapa yang
bertanya tadi?” Jawabku, “Allah dan Rasul-Nya lebih mengetahui.” Nabi
saw berkata, “Dia itu Jibril datang kepada kalian mengajarkan tentang
agama kalian.”
(Muslim) - 107.Dari
Abi Abdirrahman Abdillah bin Mas’ud r.a. berkata: Bersabda Rasulullah
saw dan dialah yang selalu benar dan dibenarkan, “Sesungguhnya setiap
kamu dikumpulkan kejadiannya dalam rahim ibunya empat puluh hari berupa
nutfah. Kemudian menjadi segumpal darah selama itu juga (empat puluh
hari), kemudian menjadi gumpalan seperti sekerat daging selama itu juga,
kemudian diutus kepadanya Malaikat maka ia meniupkan roh padanya dan
ditetapkan empat perkara, ditentukan rizkinya, ajalnya, amalnya, ia
celaka atau bahagia. Maka demi Allah yang tiada Tuhan selain dari
pada-Nya, sungguh seorang di antara kamu ada yang melakukan pekerjaan
ahli syurga sehingga tidak ada antara dia dan syurga itu kecuali sehasta
saja maka dahululah atasnya takdir Allah, lalu ia lakukan pekerjaan
ahli neraka maka iapun masuk neraka.” Dan sungguh salah seorang diantara
kamu melakukan pekerjaan ahli neraka sehingga tidak ada antara dia dan
neraka kecuali sehasta saja maka dahululah ketentuan Allah atasnya, lalu
ia melakukan pekerjaan ahli syurga maka iapun masuk ke dalam syurga.”
(Bukhari – Muslim) - 108.Dari
Ummil Mu’minin, ibunya Abdillah, Aisyah r.a. berkata: “Telah bersabda
Rasulullah saw, “Barangsiapa yang mengada-adakan sesuatu yang baru
(bid’ah) dalam urusan (agama) kami ini, yang tidak kami perintahkan maka
hal itu ditolak.”
(Bukhari – Muslim) - 109.Dari
Abi Abdillah An-Nu’man bin Basyir r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda,
“Sungguh sesuatu yang halal itu jelas dan yang haram itu jelas, antara
keduanya ada hal yang samar-samar (syubhat) yang kebanyakan manusia
tidak tahu. Maka siapa yang menjaga dirinya dari syubhat itu maka ia
telah membersihkan agama dan kehormatannya dan siapa yang melakukan
perkara syubhat itu maka ia jatuh dalam perkara haram seperti
penggembala di sekeliling tanah larangan (milik orang), lambat laun ia
akan masuk ke dalamnya. Ingatlah setiap raja ada larangannya. Ingatlah
bahwa larangan Allah adalah apa-apa yang diharamkan-Nya. Ingatlah bahwa
dalam jasad itu ada sekerat daging, jika ia baik, baiklah jasad
seluruhnya dan jika ia rusak maka rusaklah jasad seluruhnya. Sepotong
daging itu adalah hati.”
(Bukhari – Muslim) - 110.Dari
Abi Ruqayyah Tamim bin Aus Ad-Daari r.a. berkata: Nabi saw bersabda,
“Agama itu adalah nasehat.” Kami bertanya, “Untuk siapa ya Rasulullah?”
Rasulullah saw bersabda, “Bagi Allah, Kitab-Nya, Rasul-Nya, Imam-imam
Muslimin dan bagi Muslimin umumnya.”
(Muslim) - 111.Dari
Abi Hurairah Abdir-Rahman bin Shakhr r.a. berkata: Aku telah mendengar
Rasulullah saw bersabda, “Apa-apa yang telah kami larang untukmu maka
jauhilah dan apa-apa yang telah kami perintahkan kepadamu maka
kerjakanlah sebisamu. Celakanya orang-orang sebelum kamu adalah karena
banyak pertanyaan dan perselisihan terhadap Nabi-nabi mereka (tidak mau
taat dan patuh).”
(Bukhari – Muslim) - 112.Dari
Abi Muhammad Al Hasan bin Ali bin Abi Thalib cucu Rasulullah saw dan
kesayangannya berkata: Aku telah hafal sabda dari Rasulullah saw,
“Tinggalkanlah apa-apa yang meragukan kamu, kerjakan apa-apa yang tidak
meragukan kamu.”
(Tirmidzi – Nasa’i) - 113.Dari
An-Nawas bin Sam’an r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, “Kebaikan itu
adalah akhlak yang baik dan dosa adalah apa-apa yang meragukan jiwamu
dan engkau tidak suka dilihat orang lain dalam melakukan hal itu.”
(Muslim) - 114.Dari
Ibnu Abbas r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, “Sesungguhnya Allah
telah memaafkan – karenaku – dari ummatku amal-amal yang khilaf, lupa
dan yang dipaksakan atas mereka.”
(Ibnu Majah – Baihaqi-dll) - 115.Dari
Abi Abbas Sahl bin Sa’ad As-Sa’idi r.a. berkata: Seorang laki-laki
datang kepada Nabi saw dan berkata, “Wahai Rasulullah! Tunjukkilah aku
pada suatu amal yang jika aku kerjakan, aku dicintai Allah dan dicintai
manusia. Maka Rasulullah saw bersabda, “Zuhudlah engkau akan dunia,
pasti Allah mencintai engkau. Zuhudlah engkau akan apa yang ada pada
manusia, pasti manusia mencintai engkau.”
(Ibnu Majah-dll) - 116.Dari
Abi Tsa’labah Al-Khusyani Jurtsum bin Nasyir r.a. berkata: Rasulullah
saw bersabda, “Sesungguhnya Allah Ta’ala telah mewajibkan beberapa
kewajiban maka janganlah kamu meninggalkannya dan telah menentukan
beberapa batas maka janganlah kamu melampauinya dan telah mengharamkan
beberapa perkara maka janganlah kamu melanggarnya dan Ia telah diam dari
beberapa perkara sebab rahmat bagimu bukan karena lupa maka janganlah
kamu mempersoalkannya.”
(Ad-Daruquthni-dll) - 117.Dari
Abi Dzarr Al-Ghoffari r.a. dari Nabi saw yang diriwayatkan dari Allah
Azza wajalla: Sesungguhnya Allah Subhanahu Wa Ta’ala telah berfirman,
“Hai hamba-Ku! Sesungguhnya Aku haramkan perilaku zhalim atas diri-Ku
dan Aku jadikan di antaramu haram maka janganlah kamu saling menzhalimi.
Hai hamba-Ku! Kamu semua sesat kecuali orang yang telah Kami beri
petunjuk maka hendaklah minta petunjuk kepada-Ku, pasti Aku beri
petunjuk. Hai hamba-Ku! Kamu semuanya lapar kecuali yang telah Aku beri
makan, hendaklah kamu minta makan kepada-Ku, pasti Aku memberi makan
padamu. Hai hamba-Ku! Kamu semua telanjang kecuali yang telah Aku beri
pakaian, hendaklah kamu minta pakaian kepada-Ku, pasti Aku memberi
pakaian padamu. Hai hamba-Ku! Sungguh kalian lakukan kesalahan siang dan
malam dan Aku mengampuni dosa-dosa itu semua maka mintalah ampun
kepada-Ku, pasti Aku akan mengampuni kalian. Hai hamba-Ku! Sungguh
kalian tidak dapat membinasakan Akudan kalian tidak dapat memberi
manfaat kepada-Ku. Hai hamba-Ku! Jika orang terdahulu dan orang yang
terakhir daripadamu, manusia dan jin semuanya, mereka itu berhati taqwa
seperti paling taqwa diantaramu, hal itu tidak akan menambah kerajaan-Ku
sedikit juga.Hai hamba-Ku! Jika yang pertama dan terakhir daripadamu,
manusia dan jin seluruhnya, mereka berhati jahat seperti paling jahat
diantaramu, itu tidak akan mengurangi kerajaan-Ku sedikitpun. Hai
hamba-Ku! Jika orang terdahulu dan terakhir diantaramu, manusia dan jin
semuanya, mereka berada di bumi yang satu, mereka meminta kepada-Ku maka
Aku berikan setiap orang permintaannya, hal itu tidaklah mengurangi apa
yang ada pada-Ku, melainkan seperti sebatang jarum dimasukkan ke laut.
Hai hamba-Ku Sungguh itu semua amal perbuatanmu. Aku catat semuanya
bagimu sekalian kemudian Kami membalasnya. Maka barangsiapa mendapat
kebaikan hendaklah bersyukur kepada Allah dan barangsiapa mendapat
selain itu maka janganlah ia menyalahkan kecuali dirinya sendiri.”
(Muslim) - 118.Dari
Abi Hurairah r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, “Sesungguhnya Allah
itu baik, tidak menerima sesuatu kecuali yang baik. Dan sesungguhnya
Allah telah memerintahkan kepada orang-orang Mu’min dengan apa yang
telah diperintahkan kepada Rasul-rasul maka Allah telah berfirman, “Hai
Rasul-rasul! Makanlah dari segala sesuatu yang baik dan bekerjalah kamu
dengan pekerjaan yang baik.” Allah berfirman, “Hai orang-orang yang
beriman! Makanlah dari apa yang telah Kami rizkikan padamu.” Kemudian
beliau menceritakan seorang lelaki yang telah jauh perjalanannya,
rambutnya kusut penuh debu. Dia berkata: Wahai Rabbi, Wahai Rabbi sedang
makanannya haram, pakaiannya haram dan kenyang dengan barang haram maka
bagaimana akan diterima do’anya?
(Muslim) - 119.Dari
Abi Hurairah r.a. berkata: Rasulullah saw berkata: Bahwa Allah
berfirman, “Barangsiapa memusuhi orang yang setia pada-Ku, sesungguhnya
Aku telah menyatakan PERANG terhadapnya dan tidaklah beramal seorang
hamba-Ku yang lebih Ku sukai seperti jika ia melakukan kewajiban yang Ku
perintahkan atasnya. Dan selalu hamba-Ku bertaqarrub kepada-Ku dengan
sunnah hingga Aku mencintainya dan jika Aku mencintainya, jadilah Aku
sebagai telinganya untuk mendengar dan sebagai matanya untuk melihat dan
sebagai tangannya untuk berjuang dan sebagai kakinya untuk berjalan dan
jika ia minta kepada-Ku pasti Aku memberinya dan jika ia meminta
perlindungan kepada-Ku pasti Aku memberi perlindungan kepadanya.”
(Bukhari) - 120.Dari
Anas r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda: Allah Ta’ala berfirman,
“Wahai anak Adam! Selagi engkau meminta dan berharap kepada-Ku, maka Aku
akan ampunkan segala dosa yang telah terlanjur dan tidak Aku perdulikan
lagi. Wahai anak Adam! Walaupun dosamu sampai setinggi langit kemudian
meminta ampun kepada-Ku niscaya Aku memberi ampun kepadamu. Wahai anak
Adam! Jika engkau datang kepada-Ku dengan dosa sepenuh isi bumi tetapi
engkau tidak sekutukan sesuatu yang lain dengan-Ku, niscaya Aku datang
padamu dengan ampunan sepenuh bumi pula.”
(Tirmidzi) - 121.”Hai
segenap manusia, sebarkanlah salam, sedekahkanlah makanan dan sambunglah
tali persaudaraan (silahturrahmi) serta shalatlah di kala manusia tidur
di kegelapan malam, niscaya kamu akan masuk surga dengan penuh
kesejahteraan.”
(Tirmidzi) - 122.Dari
Abu Hurairah berkata: Aku bertanya kepada Rasulullah saw, bagaimana
bangunan surga itu? Beliau menjawab, “Terbuat dari batu bata perak dan
emas, sedang perekatnya adalah kesturi yang sangat wangi, bebatuannya
dari mutiara dan permata yaqut, sedang debunya adalah za’faran (sejenis
kunyit). Barangsiapa yang memasukinya, ia akan senang, tidak pernah
susah dan akan kekal tidak pernah mati, pakaiannya tidak pernah kumal
dan masa mudanya tidak pernah sirna.”
(Ahmad, Darami, Bazzaar, Ibnu Hibban dan Tirmidzi) - 123.Dari
Abu Hurairah r.a. berkata Nabi saw bersabda, “Barangsiapa memberi infaq
kepada dua orang isteri di jalan Allah maka ia akan diseru di surga,
‘Hai Abdullah, ini adalah suatu kebajikan.’ Jika ia termasuk orang yang
tekun shalat maka ia akan diseru dari Pintu Shalat. Apabila ia ahlul
jihad maka akan diseru dari Pintu Jihad. Jika ia orang yang suka
bersedekah maka ia akan dipanggil dari Pintu Sedekah. Begitu pula jika
ia tergolong orang yang rajin shaum maka akan diseru dari Pintu
Rayyaan.” Kemudian Abu Bakar r.a. berkata, “Wahai Rasulullah, tidaklah
seseorang diseru dari pintu-pintu ini karena darurat. Adakah seseorang
yang dipanggil dari seluruh pintu tersebut?” Rasulullah saw menjawab,
“Ya dan aku berharap engkau salah satunya.”
(Muslim) - 124.Dari
Anas bin Malik r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, “Pada hari kiamat
aku datang mengetuk pintu surga. Kemudian penjaganya (malaikat)
bertanya, ‘Siapakah engkau?’ ‘Muhammad’ jawabku. Lalu malaikat itu
berkata, “Aku dilarang oleh Allah untuk membuka pintu surga ini kepada
siapapun sebelum engkau.’”
(Muslim) - 125.Dari
Abu Musa Al Asy’ari r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, “Sesungguhnya
perumpamaanku dengan apa yang kubawa dari Allah adalah laksana seorang
lelaki yang mendatangi suatu kaum. Laki-laki tersebut berkata, ‘Aku
melihat tentara dengan mataku. Dan sesungguhnya aku adalah pemberi
peringatan yang berterus-terang. Maka taatilah.’ Sekelompok kaum ada
yang menaatinya dan mereka pergi sehingga mereka selamat. Sementara
sekelompok yang lain diam di tempatnya sehingga diserang musuh dan
hancur binasa. Kelompok yang pertama seperti orang yang menaati aku,
sedangkan kelompok kedua seperti orang yang tidak menaatiku.”
(Muslim) - 126.”Barangsiapa
yang mati tidak berperang dan tidak terlintas di hatinya untuk ikut
berperang maka ia mati membawa sifat kemunafikan.”
(Muslim) - 127.Dari
Usman bin ‘Affan r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, “Tidaklah
seseorang memasuki waktu shalat wajib kemudian ia berwudhu’ dengan
sempurna dan shalat dengan khusyu’, sambil memelihara ruku’nya,
melainkan akan terhapus dosa-dosanya yang telah lalu selama tidak
melakukan dosa besar, hal itu berlaku sepanjang masa.”
(Muslim) - 128.Dari
Abu Hurairah r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, “Ketika Allah
menciptakan makhluk, Ia menulis di buku (catatan) sementara di sisi-Nya
di atas ‘Arasy-Nya, ‘Rahmat-Ku mengalahkan murka-Ku.’”
(Muttafaq ‘Alaih) - 129.Dari
Abu Hurairah r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, “Sekiranya seorang
mukmin mengetahui siksaan Allah, niscaya tidak seorang pun yang tamak
terhadap surga-Nya. Dan seandainya seorang kafir mengetahui rahmat
Allah, niscaya ia tidak putus asa dari surga-Nya.”
(Muslim) - 130.Dari
Abu Barzah Al Aslamy r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, “Seorang
hamba tidak bergeser dari tempatnya pada hari kiamat sehingga ditanya
empat hal; Pertama, mengenai umurnya dihabiskan untuk apa; Kedua,
mengenai ilmunya digunakan untuk apa; Ketiga, mengenai hartanya dipakai
untuk apa dan dari mana asalnya; Keempat, mengenai tubuhnya yang sehat
dimanfaatkan untuk apa.”
(Tirmidzi. Menurut beliau, hadits ini hasan) - 131.Dari
Anas bin Malik r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, “Jika Allah
menghendaki kebaikan bagi seorang hamba maka Allah menyegerakan
siksaannya di dunia. Dan jika Allah menghendaki keburukan bagi
hamba-Nya maka Ia menangguhkannya sampai pada hari kiamat nanti.”
(Tirmidzi) - 132.”Barangsiapa yang diinginkan oleh Allah sebagai orang yang baik baik maka Ia memberikannya pemahaman dalam agama.”
(Bukhari – Muslim dan Ibnu Majah) - 133.”Sesungguhnya lelaki yang paling dibenci Allah ialah yang paling sangat gigih dalam permusuhan.”
(Bukhari – Muslim, Tirmidzi dan Nasai) - 134.Dari
Abu Hurairah r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, “Mukmin yang paling
sempurna imannya ialah yang paling baik akhlaknya dan orang yang paling
baik di antaramu ialah yang paling baik terhadap keluarganya.”
(Bukhari – Muslim, Tirmidzi dan Nasai) - 135.Dari
Mu’adz bin Jabal r.a. berkata: “Aku bertanya, “Wahai Rasulullah,
ceritakanlah kepadaku tentang satu amal yang memasukkan aku ke surga dan
menjauhkanku dari neraka!” Rasulullah saw menjawab, ‘Engkau menanyakan
kepadaku tentang perkara besar yang sebenarnya mudah bagi orang yang
diberi kemudahan oleh Allah untuk menjalankannya yaitu hendaklah engkau
beribadah kepada Allah tanpa menyekutukan-Nya dengan sesuatu pun,
mendirikan shalat, membayar zakat, shaum di bulan Ramadhan dan pergi
haji ke Baitullah.’ Kemudian beliau bersabda, ‘Tiadakah kau kuberitahu
tentang pintu-pintu kebaikan? Shaum itu adalah perisai, sedekah
memadamkan dosa atau kesalahan seperti air membunuh api dan shalat di
tengah malam.’ Lalu Rasulullah saw membaca ayat betikut: ‘Lambung mereka
renggang dari tempat tidurnya sedang mereka berdoa kepada Rabb-nya
dengan rasa takut dan penuh harap serta menafkahkan sebagian rezeki yang
Kami berikan kepada mereka. Seorang pun tidak mengetahui apa yang
disembunyikan untuk mereka, yaitu (bermacam-macam nikamat) yang sedap
dipandang mata sebagai balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan.’
(As Sajdah 16-17). Lalu beliau bersabda, ‘Tidakkah kau kuberitahukan
tentang pokok segala perkara, tiang dan puncaknya?’ Aku menjawab,
“Tentu, wahai Rasulullah!” Maka beliau berkata, ‘Pokok segala perkara
ialah Islam, tiangnya ialah shalat, puncaknya adalah jihad!’ ‘Tiadakah
kau kuberitahu tentang penopang semuanya itu?’ tanya beliau lagi. “Ya,”
jawabku. Maka Rasulullah memegang lidahnya sambil bersabda, ‘Peliharalah
ini!’ Kemudian aku bertanya, “Wahai Nabiyullah, apakah kita akan
disiksa karena pembicaraann kita?” Maka Rasulullah saw bersabda, ‘Hai …
ibumu kehilanganmu! Bukankah wajah (atau hidung) manusia disungkurkan ke
api neraka, lantaran dosa-dosa dari tergelincirnya lidah-lidah
mereka?’”
(Tirmidzi. Menurut beliau, hadits ini hasan shahih) - 136.Dari
Abu Hurairah r.a. bahwa Rasulullah saw bersabda kepada Bilal, “Hai
Bilal, ceritakanlah kepadaku amal apa yang paling banyak mengandung
harapan yang telah kau kerjakan dalam Islam. Aku mendengar suara
terompahmu di hadapanku di surga.” Bilal menjawab, “Aku tidak
mengerjakan amalan yang istimewa, selain melakukan shalat setiap usai
wudhu di siang dan di malam hari. Suatu shalat yang ditetapkan untuk aku
lakukan.”
(Bukhari – Muslim) - 137.Dari
Abu Hurairah r.a. berkata, “Ketika kami sedang bersama Rasulullah saw
maka tampillah Bilal untuk adzan.” Selesai Bilal adzan, Rasulullah saw
bersabda, “Barangsiapa mengucapkan kalimat ini dengan yakin, ia pasti
masuk surga.”
(Bukhari – Muslim, Abu Daud, Tirmidzi, Nasa’i dan Ibnu Majah) - 138.Dari
Abu Said Al Khudri r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, “Jika kalian
mendengar muadzin maka ikutilah apa yang diucapkannya.”
(Bukhari – Muslim, Abu Daud, Tirmidzi, Nasa’i dan Ibnu Majah) - 139.Dari
Rabi’ah bin Ka’ab r.a. berkata, “Aku pernah bermalam bersama Rasulullah
saw. Ketika aku membawakan air wudhu dan kebutuhan lainnya, beliau
bertanya, ‘Tiadakah engkau bertanya kepadaku?’ Maka aku menjawab, ‘Aku
meminta supaya aku menjadi temanmu di surga.’ Beliau bertanya lagi,
‘Tidak meminta yang lain?’ ‘Tidak,’ jawabku. Maka beliau bersabda,
‘Perbanyaklah sujud.’”
(Muslim) - 140.Dari
Abu Hurairah r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, “Amal manusia yang
pertama kali dihisab ialah shalat.” Allah berfirman kepada malaikat –
meskipun sebenarnya Dia telah mengetahui — “Periksalah shalat hamba-Ku,
sempurnakah atau kurang?” Jika sempurna maka tulislah sempurna. Bila
kurang, Allah berfirman, “Lihatlah shalat sunnahnya, bagaimana?” Bila si
hamba rajin shalat sunnah saat di dunia maka Allah berfirman,
“Tambahkanlah shalat fardhunya dengan shalat sunnahnya!” Kemudian
malaikat melakukannya.
(Abu Daud) - 141.Dari
Abu Hurairah r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, “Seorang laki-laki
pernah mengunjungi saudaranya di sebuah kampung. Maka Allah mengutus
malaikat untuk memantaunya. Ketika ia lewat, malaikat bertanya, ‘Mau
kemana kau?’ Ia menjawab, ‘Aku akan mengunjungi saudaraku di kampung
ini.’ Malaikat bertanya, ‘Apakah karena ada kenikmatan yang akan kamu
peroleh darinya (hasil bumi)?’ Ia menjawab, ‘Tidak, aku hanya
mencintainya karena Allah.’ Lalu malaikat berkata, ‘Aku adalah utusan
Allah untuk menyatakan kepadamu bahwa Allah
mencintaimu sebagaimana kau telah mencintaimu saudaramu karena Dia.’”
(Muslim) - 142.Dari
Anas r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, “Tidaklah seseorang masuk
surga ingin kembali ke dunia dan dia tidak mempunyai sesuatu pun di
dunia kecuali orang yang syahid. Ia mengharap dapat kembali ke dunia
untuk berperang dan terbunuh sampai sepuluh kali karena kemuliaan yang
ia peroleh.”
(Bukhari – Muslim dan Tirmidzi) - 143.Dari
Ubadah bin Shamit r.a. beerkata: Rasulullah saw bersabda, “Barangsiapa
bersaksi bahwa tiada Ilah selain Allah, Maha Tunggal Ia, tidak ada
sekutu bagi-Nya, bahwa Muhammad adalah hamba dan Rasul-Nya, Isa adalah
hamba dan Rasul-Nya, sedang surga itu hak dan neraka itu hak maka Allah
memasukkan ia ke surga sesuai dengan amalnya di dunia.” Ubadah
menambahkan, “Masuk surga dari pintunya yang delapan sekehendaknya.”
(Bukhari – Muslim. Lafazhnya dari Bukhari) - 144.Dari
Abu Hurairah r.a. berkata: Seorang laki-laki bertanya kepada Rasulullah
saw, “Ya Rasulullah, kami berlayar di laut dan kami hanya membawa air
sedikit, jika kami memakai air itu untuk berwudhu’ maka kami akan
kehausan; bolehkah kami berwudhu’ dengan air laut?” Rasulullah saw
menjawab, “Air laut itu suci lagi menyucikan, bangkainya halal dimakan.”
(Riwayat lima ahli hadits, menurut Tirmidzi, hadits ini shahih) - 145.Rasulullah
saw bersabda, “Cara mencuci bejana seorang dari kamu, apabila dijilat
anjing, hendaklah dibasuh tujuh kali, salah satunya hendaklah dicampur
dengan tanah.”
(Muslim) - 146.Rasulullah
saw bersabda, “Tiap-tiap pekerjaan penting yang tidak dimulai dengan
bismillah maka pekerjaan itu kurang berkah.”
(Abu Daud) - 147.Dari
‘Aisyah r.a. berkata: Rasulullah saw suka mendahulukan anggota kanan
ketika memakai sandal, bersisir, bersuci dan dalam segala halnya.”
(Bukhari – Muslim) - 148.Dari
Busrah binti Shafwan, sesungguhnya Nabi saw berkata, “Laki-laki yang
menyentuh zakarnya (kemaluannya) janganlah shalat sebelum ia berwudhu.”
(Riwayat lima ahli hadits, menurut Bukhari hadits ini paling sah dalam hal ini) - 149.Rasulullah
saw berkata kepada Fathimah binti Abi Hubaisy, “Apabila datang haidh
itu, hendaklah engkau tinggalkan shalat dan apabila habis haidh itu,
hendaklah engkau mandi dan shalat.”
(Bukhari) - 150.Dari
‘Atha bin Yasar, dari Abu Sa’id Al-Khudri berkata: Ada dua orang
laki-laki dalam perjalanan, lalu datang waktu shalat sedangkan air tidak
ada, lantas keduanya bertayammum dengan debu yang suci dan shalat,
kemudian keduanya memperoleh air dan waktu shalat masih ada. Seorang
diantara keduanya lantas berwudhu’ dan mengulang shalatnya dan yang lain
tidak. Kemudian keduanya datang kepada Rasulullah saw dan
diterangkannyalah kejadian itu kepada Rasulullah saw. Beliau lalu
berkata kepada orang yang tidak mengulang shalat, Benar engkau dan
shalatmu sah” dan kepada orang yang mengulang shalat dengan berwudhu’
beliau berkata, “Bagimu ganjarannya dua kali lipat.”
(Nasa’i dan Abu Daud) - 151.Rasulullah
saw bersabda, “Barangsiapa memberi makanan bagi orang yang puasa, maka
ia mendapat ganjaran sebanyak ganjaran orang yang puasa itu, tidak
kurang sedikit pun.”
(Tirmidzi) - 152.Dari
Anas: Ditanyakan orang kepada Rasulullah saw, “Apakah sedekah yang lebih
baik?” Rasulullah saw menjawab, “Sedekah yang paling baik ialah sedekah
pada bulan Ramadhan.”
(Tirmidzi) - 153.Dari
Abu Ayyub: Rasulullah saw berkata, “Barangsiapa puasa dalam bulan
Ramadhan, kemudian ia puasa enam hari dalam bulan Syawal adalah seperti
puasa sepanjang masa.”
(Muslim) - 154.Dari
Abu Hurairah: Rasulullah saw telah berkata dalam pidato beliau, “Hai
manusia! Sesungguhnya Allah telah mewajibkan atas kamu mengerjakan
ibadat haji maka hendaklah kamu kerjakan.” Seorang sahabat bertanya,
“Apakah setiap tahun, ya Rasulullah?” Beliau diam tidak menjawab dan
yang bertanya itu mendesak sampai tiga kali. Kemudian Rasulullah saw
berkata, “Kalau saya menjawab ‘ya’, sudah tentu menjadi wajib setiap
tahun, sedangkan kamu tidak akan kuasa mengerjakannya, biarkanlah apa
yang saya tinggalkan (artinya jangan ditanya karena boleh jadi
jawabannya memberatkanmu).”
(Ahmad, Muslim dan Nasa’i) - 155.Dari
Ibnu ‘Abbas: Nabi saw telah berkata, “Hendaklah kamu bersegera
mengerjakan haji maka sesungguhnya seseorang tidak akan menyadari suatu
halangan yang akan merintanginya.”
(Ahmad) - 156.Rasulullah saw bersabda, “Sesungguhnya segala amal ibadat hanya sah dengan niat.”
(Bukhari) - 157.Dari
Ibnu ‘Umar: Nabi saw bersabda, “Tidak boleh bagi perempuan yang ihram
memakai tutup kepala dan tidak boleh memakai sarung tangan.”
(Bukhari dan Ahmad) - 158.Dari
Abu Hurairah: Bahwasanya Rasulullah saw pernah melewati suatu onggokan
makanan yang akan dijual, lantas beliau memasukkan tangan beliau ke
dalam onggokan itu, tiba-tiba jari beliau di dalamnya meraba yang basah.
Beliau keluarkan jari beliau yang basah itu dan berkata, “Mengapakah
ini?” Jawab yang mempunyai makanan, “Basah karena hujan ya
Rasulullah.”Beliau bersabda, “Mengapa tidak engkau taruh di sebelah atas
supaya dapat dilihat orang? Barangsiapa yang mengecoh maka ia bukan
umatku.”
(Muslim) - 159.Dari
Ibnu Mas’ud: Sesungguhnya Rasulullah saw bersabda, “Seorang muslim yang
mempiutangi seorang muslim dua kali, seolah-olah ia telah bersedekah
kepadanya satu kali.”
(Ibnu Majah) - 160.Dari
Abu Hurairah r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, “Ada tujuh golongan
yang bakal dinaungi Allah di bawah naungan-Nya, pada hari yang ketika
itu tidak ada naungan kecuali naungan-Nya yaitu Pemimpin yang adil;
Pemuda yang rajin beribadat kepada Allah; Orang yang hatinya senantiasa
terpaut kepada masjid; Dua orang yang berkasih sayang karena Allah, baik
di waktu berkumpul maupun berpisah; Seorang lelaki yang diajak berbuat
serong oleh wanita bangsawan yang cantik kemudian ia menolak dan
berkata, ‘Saya takut kepada Allah’; Orang yang bersedekah dengan
diam-diam; Orang yang senantiasa berdzikir (ingat) kepada Allah ketika
sendirian kemudian mencucurkan air mata.”
(Bukhari – Muslim) - 161.Dari
Usamah bin Zaid r.a. berkata: Rasulullah saw mengutus kami ke Huraqah
pada suku Juhainah maka ketika kami sampai disana, pagi-pagi kami
menyerbu. Tiba-tiba aku dan seorang Anshar bertemu dengan seorang dari
mereka. Maka ketika kami telah mengepungnya, ia berkata, “LAA ILAAHA
ILLALLAAH.” Maka sahabatku orang Anshar itu menyuruh aku menghentikan
(tidak membunuhnya) tetapi aku terus saja menikam dengan tombakku
sehingga matilah dia. Dan ketika kami telah kembali ke Madinah, berita
itu telah sampai kepada Rasulullah saw maka beliau bertanya, “Hai
Usamah, apakah engkau bunuh dia setelah ia mengucapkan ‘LAA ILAAHA
ILLALLAAH’?” Jawabku, “Ya Rasulullah, ia hanya akan menyelamatkan diri.”
Rasulullah saw bertanya, “Apakah engkau bunuh dia setelah ia
mengucapkan ‘LAA ILAAHA ILLALLAAH’?” Maka Rasulullah saw mengulang-ulang
kalimat itu, sehingga aku ingin andaikan aku baru masuk Islam pada hari
itu.
(Bukhari – Muslim) - 162.Dalam riwayat lain: Rasulullah saw bertanya, “Apakah sesudah ia mengucapkan ‘LAA ILAAHA ILLALLAAH’ masih juga engkau membunuhnya?” Jawabku, “Ya Rasulullah, ia berkata begitu mungkin hanya karena takut kepada senjataku.” Nabi saw bersabda, “Apakah sudah engkau belah dadanya sehingga engkau mengetahui dengan jelas, apakah ia berkata karena takut atau tidak.” Maka Rasulullah saw masih saja mengulang-ulang kalimat itu,sehingga aku ingin kiranya aku baru masuk Islam pada hari itu.
- 163.Dari
Abu Hurairah r.a. berkata: Nabi saw bersabda, “Dapat dipastikan atas
manusia bagiannya dari zina yang pasti mengenainya tanpa dapat dielakkan
lagi. Dua mata zinanya adalah pandangan mata; Dua telinga zinanya
adalah mendengarkan; Lidah zinanya adalah perkataan; Tangan zinanya
adalah menampar; Kaki zinanya adalah melangkah; Hati zinanya adalah
menyukai dan mengharapkan. Semua perzinaan itu, kemaluanlah yang
membenarkan atau mendustakannya.”
(Bukhari – Muslim) - 164.Umar
bin al-Khaththab r.a. berkata: Saya memberikan kuda kepada seseorang
dalam jihad fi sabilillah maka kuda itu disia-siakan oleh orang yang
saya beri itu. Lalu saya bermaksud membelinya kembali dengan sangkaan
bahwa ia akan menjualnya dengan harga murah. Maka saya bertanya kepada
Nabi saw. Dijawab, “Jangan engkau membeli dan jangan engkau menarik
kembali sedekahmu, meskipun ia memberikan kepadamu dengan harga satu
dirham. Karena orang yang menarik kembali sedekahnya bagaikan orang yang
menelan kembali muntahnya.”
(Bukhari – Muslim) - 165.Abu
Hurairah r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, “Jauhilah olehmu buruk
sangka karena buruk sangka sedusta-dusta berita.”
(Bukhari – Muslim) - 166.Abu Hurairah r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, “Janganlah kamu menawar barang hanya untuk menjerumuskan orang lain.”
(Bukhari – Muslim) - 167.Abu
Ayyub r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, “Tidak dihalalkan bagi
seorang Muslim memboikot (memusuhi) saudaranya sesama Muslim lebih dari
tiga hari. Keduanya berpapasan lalu yang satu berpaling dan yang lain
berpaling.Dan sebaik-baik keduanya ialah yang lebih dahulu memberi
salam.”
(Bukhari – Muslim) - 168.Abu
Sa’id (Tsabit) bin adh-Dhahhak al-Anshari r.a. berkata: Rasulullah saw
bersabda, “Barangsiapa bersumpah dengan sesuatu agama selain Islam,
padahal ia sengaja berdusta maka ia tercatat sebagaimana yang
dikatakannya itu. Dan barangsiapa membunuh dirinya dengan sesuatu (alat)
maka ia akan disiksa dengan alat itu pula pada hari kiamat. Dan tidak
wajib atas seseorang melaksanakan nadzar terhadap apa yang tidak
dimilikinya. Dan melaknat seorang Mu’min sama artinya dengan
membunuhnya.”
(Bukhari – Muslim) Maksud hadits ini ialah apabila seseorang berkata, “Demi Allah, jika saya berdusta maka saya kafir,” padahal ia sengaja berdusta maka Allah akan mencatatnya seperti apa yang dikatakannya itu. - 169.Anas
r.a. berkata: Suatu hari Rasulullah saw berkhutbah. Belum pernah aku
mendengar Rasulullah saw berkhutbah seperti itu. Maka diantaranya
Rasulullah saw bersabda, “Andaikan kamu mengetahui apa yang aku ketahui,
niscaya kamu sedikit tertawa dan banyak menangis.” Seketika itu aku
melihat sahabat-sahabat Nabi saw menutup mukanya masing-masing sambil
menangis terisak-isak.
(Bukhari – Muslim)
Dalam riwayat lain: Ketika Rasulullah saw mendengar suatu hal mengenai sahabat- sahabatnya maka Rasulullah saw segera berkhutbah memberi nasehat. Dalam khutbah itu Rasulullah saw bersabda, “Telah diperlihatkan kepadaku surga dan neraka, hingga aku merasa belum pernah melihat seperti hari ini tentang kebaikan dan kejahatan. Andaikan kamu mengetahui apa yang aku ketahui, pasti kamu akan sedikit tertawa dan banyak menangis. Maka tidak pernah terjadi pada masa sahabat-sahabat Nabi saw sebagaimana hari itu, mereka menutup muka sambil terisak-isak. - 170.Dari
Abu Hurairah r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, “Akan berpeluh
manusia di hari kiamat hingga mengalir peluh mereka sampai tujuh puluh
hasta dan tenggelam mereka dalam peluhnya sendiri hingga ke mulut dan
telinga mereka.”
(Bukhari – Muslim) - 171.Dari
Adiy bin Hatim r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, “Tiadalah
seseorang dari kamu melainkan akan berhadapan dan ditanya oleh Tuhan
tanpa ada antaranya dengan Tuhan seorang juru bahasa. Maka ia melihat ke
sebelah kanannya tiada sesuatu pun kecuali amal perbuatannya yang
baik-baik dan ia melihat ke sebelah kiri juga tidak melihat sesuatu pun
kecuali amal perbuatannya yang buruk dan ia melihat ke depannya maka
tidak terlihat kecuali api yang di hadapannya. Maka jagalah dirimu dari
api neraka walau dengan bersedekah separuh biji kurma.”
(Bukhari – Muslim) - 172.’Aisyah
r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, “Manusia akan dihimpun pada hari
kiamat dalam keadaan tidak beralas kaki, telanjang dan masih kulup
(belum berkhitan).” ‘Aisyah bertanya, “Ya Rasulullah, apakah lelaki dan
perempuan akan berkumpul dan masing-masing akan melihat kepada yang
lainnya?” Nabi saw menjawab, “‘Aisyah, suasana pada hari itu jauh lebih
berat dari sekadar sebagiannya mereka memperhatikan sebagian yang lain.”
(Bukhari – Muslim) - 173.Mu’adz
bin Jabal r.a. berkata: Ketika aku membonceng dibelakang Rasulullah saw
di atas himar, tiba-tiba beliau bertanya, “Hai Mu’adz, tahukah engkau,
apakah hak Allah yang diwajibkan atas hamba? Dan apakah hak hamba yang
akan diberikan oleh Allah?” Jawab Mu’adz, “Allah dan Rasul-Nya lebih
mengetahui.” Maka Nabi saw bersabda, “Hak Allah yang diwajibkan atas
hamba adalah menyembah kepada-Nya dan tidak menyekutukan-Nya dengan
sesuatu pun. Dan hak hamba yang akan diberikan Allah adalah tidak akan
menyiksa orang yang tidak
menyekutukan-Nya.” Saya bertanya, “Bolehkah aku kabarkan yang demikian itu kepada orang banyak?” Jawab Nabi saw, “Jangan, nanti mereka tidak mau berusaha.” - 174.Ibnu
Mas’ud r.a. berkata: Kami bersama Rasulullah saw dalam qubah, kurang
lebih empat puluh orang maka Nabi saw bersabda, “Sukakah kamu jika kamu
menjadi seperempat dari ahli surga?” Jawab kami, “Ya.” Bersabda Nabi
saw, “Demi Allah yang jiwa Muhammad ada di tangan-Nya, aku mengharap
semoga kamu menjadi separuh dari penduduk surga. Yang demikian itu
karena surga itu tidak dimasuki kecuali oleh orang Muslim, sedangkan
kamu di tengah-tengah ahli syirik bagaikan rambut putih di badan lembu
hitam atau rambut hitam di kulit lembu merah.”
(Bukhari – Muslim) - 175.Dari
‘Amr bin ‘Auf r.a. berkata: Rasulullah mengutus Abu ‘Ubaidah bin
al-Jarrah r.a. ke Bahrain untuk menagih pajak penduduk. Kemudian ia
kembali dari Bahrain dengan membawa harta yang sangat banyak dan
kedatangan kembali Abu ‘Ubaidah itu terdengar oleh sahabat Anshar maka
mereka pun shalat Shubuh bersama Rasulullah saw. Kemudian setelah
selesai shalat mereka menghadap Rasulullah saw maka beliau tersenyum
melihat mereka kemudian bersabda, “Mungkin kamu telah mendengar
kedatangan Abu ‘Ubaidah yang membawa harta banyak?” Jawab mereka,
“Benar, ya Rasulullah.” Lalu Nabi saw bersabda, “Sambutlah kabar baik
dan tetaplah berpengharapan baik untuk mencapai semua cita-citamu. Demi
Allah, bukan kemiskinan yang aku khawatirkan atas kamu, tetapi aku
khawatir kalau terhampar luas dunia ini bagimu, sebagaimana telah
terhampar untuk orang-orang yang sebelum kamu, kemudian kamu
berlomba-lomba sebagaimana mereka berlomba-lomba, sehingga membinasakan
kamu sebagaimana telah membinasakan mereka.”
(Bukhari – Muslim) - 176.Dari
‘Utban bin Malik r.a. berkata: Ketika Nabi saw selesai shalat bertanya,
“Dimanakah Malik bin al-Dakhsyum?” Dijawab oleh seseorang, “Dia itu
munafik, tidak suka Allah dan Rasulullah.” Maka Nabi saw bersabda,
“Jangan berkata demikian, tidakkah engkau tahu bahwa ia telah
mengucapkan LAA ILAAHA ILLALLAAH dengan ikhlas karena Allah? Dan Allah
telah mengharamkan api neraka kepada siapa yang mengucapkan LAA ILAAHA
ILLALLAAH dengan ikhlas karena Allah.”
(Bukhari – Muslim) - 177.Dari
Abu Hurairah r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, “Berlindunglah kamu
kepada Allah dari beratnya bala’, menimpanya kesukaran, keburukan takdir
dan cemoohan musuh.”
(Bukhari – Muslim) - 178.Dari
Sahl bin Sa’ad r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda kepada Ali r.a.,
“Demi Allah, jika Allah memberi hidayah kepada seseorang karena ajaranmu
maka yang demikian itu bagimu lebih baik dari kekayaan binatang ternak
yang merah-merah.”
(Bukhari – Muslim) - 179.Dari
Abdullah bin Amr bin al-’Ash r.a. berkata: Saya telah mendengar
Rasulullah saw bersabda, “Sesungguhnya Allah tidak akan mencabut ilmu
pengetahuan dari seorang hamba begitu saja, tetapi akan mencabutnya
dengan matinya orang-orang alim, hingga apabila telah habis orang-orang
alim maka orang banyak akan mengangkat orang-orang yang bodoh untuk
menjadi pemimpin mereka. Lalu jika mereka ditanya, mereka akan
memberikan fatwa tidak berdasarkan ilmu pengetahuan. Maka mereka itu
sesat dan menyesatkan.”
(Bukhari – Muslim) - 180.Dari
‘Aisyah r.a. berkata kepada ‘Urwah, “Demi Allah, hai kemenakanku, kami
keluarga Nabi saw adakalanya melihat bulan berganti tiga kali dalam dua
bulan, sedangkan di rumah-rumah Rasulullah saw tidak dinyalakan api.”
‘Urwah bertanya, “Apa makananmu?” ‘Aisyah menjawab, “Kurma dan air.
Hanya saja adakalanya tetangga Rasulullah saw mengirim hadiah susu
ternak mereka.”
(Bukhari – Muslim) - 181.Dari
Abu Musa al-Asy’ari r.a. berkata: Suatu hari ‘Aisyah r.a. mengeluarkan
kain dan sarung yang tebal, ditunjukkan kepada kami sambil berkata,
“Rasulullah saw ketika meninggal dunia sedang memakai sarung dan kain
ini.”
(Bukhari – Muslim) - 182.Dari
Abu Hurairah r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, “Bukanlah orang
miskin itu yang berkeliling meminta-minta kepada orang banyak sehingga
tertolak dari satu dua suap makanan atau satu dua biji kurma, tetapi
orang miskin yang sesungguhnya dan yang dikehendaki oleh Islam untuk
dibantu ialah orang yang tidak mempunyai penghasilan yang mencukupi dan
yang tidak diingat orang untuk disedekahi serta tidak suka pergi
meminta-minta kepada orang lain.”
(Bukhari – Muslim) - 183.Dari
Abu Hurairah r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, “Sungguh, sekiranya
salah seorang dari kamu itu pergi mencari kayu dan dipikul di atas
pundaknya, lebih baik daripada meminta-minta kepada orang lain, baik
diberi atau ditolak.”
(Bukhari – Muslim) - 184.Dari
Abu Hurairah r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, “Setiap hamba Allah
melewati waktu paginya, tentu ada dua malaikat yang turun berdoa. Yang
satu berdoa, “Ya Allah, berilah ganti (balasan yang berlipat) kepada
orang yang suka memberi (dermawan).” Malaikat yang kedua berdoa, “Ya
Allah, berilah kepada orang yang kikir itu kehancuran dan kemusnahan
pada hartanya.”
(Bukhari – Muslim) - 185.Dari
Ibnu Mas’ud r.a. berkata: Nabi saw bersabda, “Tidak boleh seorang
menginginkan hak orang lain kecuali dua macam yaitu seseorang yang
diberi kekayaan harta oleh Allah lalu digunakannya semata-mata untuk
memperjuangkan kebenaran dan seseorang yang diberi ilmu oleh Allah
lalu digunakan dan diajarkan kepada manusia.”
(Bukhari – Muslim) - 186.Dari
Ibnu Umar r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, “Tidak boleh seseorang
iri terhadap orang lain kecuali dalam dua hal yaitu seseorang yang
diberi pengertian Al Qur’an lalu ia mempergunakannya sebagai pedoman
amalnya siang-malam dan seseorang yang diberi oleh Allah kekayaan harta
lalu ia membelanjakannya siang-malam untuk segala amal kebaikan.”
(Bukhari – Muslim) - 187.Dari
Abu Hurairah r.a. berkata: Sesungguhnya para fakir miskin dari sahabat
Muhajirin datang mengeluh kepada Rasulullah saw, “Ya Rasulullah,
orang-orang kaya telah memborong semua pahala, tingkat-tingkat yang
tinggi dan kesenangan yang abadi.” Nabi saw bertanya, “Mengapakah
demikian?” Mereka menjawab, “Mereka shalat sebagaimana kami, puasa
sebagaimana kami, mereka bersedekah sedangkan kami tidak bersedekah dan
mereka memerdekakan budak sedangkan kami tidak dapat memerdekakan
budak.” Rasulullah saw bersabda, “Sukakah aku ajarkan kepadamu amal
perbuatan yang dapat mengejar mereka dan tidak seorangpun yang lebih
utama dari kamu, kecuali yang berbuat seperti perbuatanmu?” Mereka
menjawab, “Baiklah, ya Rasulullah.” Nabi saw bersabda, “Membaca tasbih
(SUBHAANALLAAH), takbir (ALLAAHU AKBAR) dan tahmid (ALHAMDULILLAAH)
setiap selesai shalat 33 kali.” Kemudian sesudah itu para fakir miskin
itu kembali mengeluh kepada Rasulullah saw, “Ya Rasulullah,
saudara-saudara kami, orang-orang kaya mendengar perbuatan kami maka
mereka berbuat sebagaimana perbuatan kami.” Maka Nabi saw bersabda,
“Itulah karunia Allah yang diberikan-Nya kepada siapa yang
dikehendaki-Nya.”
(Bukhari – Muslim) - 188.Dari
Ash-Sha’ab bin Jatstsamah r.a. berkata: Saya memberi hadiah himar liar
kepada Rasulullah saw, tiba-tiba ditolak dan ketika Nabi saw melihat
wajahku berubah (karena merasa kecewa), beliau bersabda, “Kami tidak
menolak pemberianmu itu melainkan karena kami sedang melakukan ihram
(Orang yang sedang berihram dilarang memburu dan menangkap binatang
liar).”
(Bukhari – Muslim) - 189.Dari
‘Aisyah r.a. berkata: Rasulullah saw datang dari bepergian sedang
beranda rumah kututup dengan tabir yang bergambar patung maka ketika
Rasulullah saw melihatnya, beliau merobek-robeknya seraya berkata,
“Manusia yang paling berat siksaannya pada hari kiamat nanti adalah
orang-orang yang menyerupakan ciptaan Allah.”
(Bukhari – Muslim) - 190.Dari
‘Aisyah r.a. berkata, “Belum pernah aku melihat Rasulullah saw tertawa
sehingga terlihat langit-langit mulutnya tetapi beliau selalu
tersenyum.”
(Bukhari – Muslim) - 191.Dari
Abu Umar r.a. berkata, “Rasulullah saw biasa jika keluar dari jalan
asy-Syajarah dan jika kembali dari jalan al-Mu’arris. Dan jika masuk
Makkah dari jalan ats-Tsaniyatul ‘Ulya dan jika keluar dari
ats-Tsaniyatus-sufla.”
(Bukhari – Muslim) - 192.Dari
Abu Mas’ud (Uqbah) bin ‘Amr al-Badri r.a. berkata: Seseorang datang
kepada Nabi saw dan berkata, “Saya terpaksa mundur dari shalat jama’ah
Shubuh karena Fulan (Imam) memanjangkan bacaannya.” Berkata Uqbah, “Maka
saya tidak pernah melihat Nabi saw marah dalam suatu nasihat
sebagaimana waktu itu.” Nabi saw bersabda, “Hai sekalian manusia,
seseungguhnya diantaramu ada orang-orang yang membenci orang lain. Maka
barangsiapa diantaramu mengimami orang banyak, hendaklah ia meringkas
(bacaan suratnya) karena di belakangnya ada orang yang sudah lanjut
usia, orang yang lemah dan orang yang mempunyai kepentingan.”
(Bukhari – Muslim) - 193.Dari
Abu Ya’la (Ma’qil) bin Yasar r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda,
“Tiadalah seseorang yang diamanati oleh Allah untuk memimpin rakyatnya
kemudian ketika mati, ia masih menipu rakyatnya melainkan pasti Allah
mengharamkan surga baginya.”
(Bukhari – Muslim) - 194.Dari
Ibnu Umar r.a. berkata: Nabi saw bersabda, “Seorang Muslim wajib
mendengar dan taat kepada pemerintahnya pada apa yang disetujui dan yang
tidak disetujui, kecuali jika diperintah bermaksiat. Maka apabila
disuruh bermaksiat, ia tidak wajib mendengar dan tidak wajib taat.”
(Bukhari – Muslim) - 195.Dari
Abu Musa al-Asy’ari r.a. berkata: Aku bersama dua orang sepupuku masuk
kepada Rasulullah saw, maka salah seorang dari sepupuku berkata, “Ya
Rasulullah, berilah kepada kami jabatan pada salah satu bagian yang
diberikan Allah kepadamu.” Sepupuku yang kedua juga berkata demikian,
maka Rasulullah saw bersabda, “Demi Allah, kami tidak mengangkat
seseorang pada suatu jabatan kepada orang yang menginginkan atau orang
yang berambisi pada jabatan itu.”
(Bukhari – Muslim) - 196.Dari
Abu Sa’id (Abdurrahman) bin Samurah r.a. berkata: Rasulullah saw
bersabda kepadaku, “Ya Abdurrahman bin Samurah, janganlah engkau
menuntut kedudukan dalam pemerintahan karena jika engkau diserahi
jabatan tanpa meminta, maka engkau akan dibantu oleh Allah untuk
melaksanakannya. Tetapi jika jabatan itu engkau peroleh karena
permintaanmu, maka akan diserahkan ke atas bahumu atau kebijaksanaanmu
sendiri. Dan jika engkau telah bersumpah atas sesuatu perkara kemudian
engkau dapatkan perkara lainnya yang lebih baik, maka tebuslah sumpah
itu dan kerjakanlah apa yang lebih baik itu.”
(Bukhari – Muslim) - 197.Dari
Ibnu Umar r.a. berkata: Rasulullah saw melewati seseorang yang sedang
menasihati saudaranya karena pemalu, maka Nabi saw bersabda, “Biarkanlah
ia karena sesungguhnya sifat malu itu sebagian dari Iman.”
(Bukhari – Muslim) - 198.Dari
Abu Wa’il (Syaqiq) bin Salamah berkata: Biasanya Ibnu Mas’ud r.a.
memberi ceramah kepada kami setiap hari kamis, maka seseorang berkata
kepadanya, “Hai Abu Abdurrahman, aku ingin agar engkau suka memberi
ceramah setiap hari.” Ibnu Mas’ud menjawab, “Tiada halangan bagiku untuk
memberi ceramah setiap hari, hanya saja aku khawatir akan menjemukan
kamu. Dan aku sengaja memberi ceramah dalam waktu yang jarang,
sebagaimana Rasulullah saw pernah memberi ceramah kepada kami, khawatir
akan membuatmu jemu dari nasehat.”
(Bukhari – Muslim) - 199.Dari
Abu Hurairah r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, “Apabila bersandal
salah seorang kamu, hendaklah ia mendahulukan kaki yang kanan dan jika
melepas, hendaklah ia mendahulukan kaki yang kiri. Hendaklah yang kanan
lebih dahulu disandali dan yang terakhir dilepaskan.”
(Bukhari – Muslim) - 200.Dari
‘Amr bin Salamah r.a. berkata: Rasulullah saw mengajarkan kepadaku,
“Bacalah BISMILLAH dan makanlah dengan tangan kananmu dan makanlah dari
yang dekat-dekat kepadamu.”
(Bukhari – Muslim) - 201.Dari
Abu Hurairah r.a. berkata, “Selamanya Rasulullah saw tidak pernah
mencela makanan, maka jika beliau suka, dimakannya dan jika beliau tidak
suka, ditinggalkannya makanan itu.”
(Bukhari – Muslim) - 202.Dari
Hudzaifah r.a. berkata: Rasulullah saw melarang kami dari pakaian sutera
yang halus atau tebal dan minum dari bejana emas atau perak lalu beliau
bersabda, “Itu semua untuk orang-orang kafir di dunia dan untuk kamu di
akhirat.”
(Bukhari – Muslim) - 203.Dari
Ummu Salamah r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, “Orang yang minum
dari bejana perak seolah-olah menuangkan ke dalam perutnya api neraka
jahannam.”
(Bukhari – Muslim)
***
Dalam riwayat Muslim: Sesungguhnya orang-orang yang makan dalam bejana perak atau emas atau yang minum dalam bejana perak atau emas, seolah- olah menuangkan ke dalam perutnya api neraka jahannam. - 204.Dari
Abu Hurairah r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, “Segerakanlah
pemakaman jenazah, maka jika ia jenazah orang shaleh, berarti kamu
menyegerakan ia kepada kebaikan dan jika sebaliknya, berarti kamu telah
melepaskan kejahatan dengan segera dari bahumu (pundakmu).”
(Bukhari – Muslim) - 205.Dari
‘Aisyah r.a. berkata: Ketika istri-istri Rasulullah saw sedang
berkerumun di sisi Rasulullah saw, tiba-tiba datang Siti Fatimah yang
jalannya cepat seperti jalannya Rasulullah saw. Ketika Rasulullah saw
melihat kepadanya, maka dia disambut dengan ucapan, “Selamat datang
anakku,” kemudian ia didudukkan di sebelah kanan atau kirinya, lalu
dibisikkan kepadanya. Tiba-tiba ia menangis tersedu-sedu dan ketika
Rasulullah saw melihat tangisnya, beliau berbisik kembali kepadanya,
lalu tertawalah Fatimah. Maka aku berkata, “Rasulullah saw
mengistimewakan dengan rahasia-rahasia atas Fatimah lebih dari
istri-istrinya.” Maka menagislah aku dan ketika Rasulullah saw telah
pergi dari tempat itu, aku bertanya kepada Fatimah, “Apa yang dikatakan
Rasulullah saw tadi kepadamu?” Fatimah menjawab, “Aku tidak akan membuka
rahasia Rasulullah saw.” Kemudian setelah Rasulullah saw meninggal, aku
berkata, “Sungguh aku ingin mendapat keterangan tentang apa yang
dibisikkan oleh Rasulullah saw kepadamu itu.” Fatimah menjawab, “Kini
baiklah. Pada bisikan pertama Nabi saw memberitahukan bahwa Jibril biasa
mengulangi padanya bacaan al-Qur’an setiap tahun satu kali dan kini dia
mengulanginya sampai dua kali, ‘Aku merasa bahwa ajalku sudah dekat,
maka bertakwalah kamu kepada Allah dan sabarlah. Aku adalah sebaik-baik
orang yang mendahului kamu,’ karena itu aku menangis. Kemudian ketika
beliau melihat aku sangat sedih, beliau membisikkan kepadaku untuk kedua
kalinya, ‘Hai Fatimah, tidak puaskah engkau sebagai wanita yang utama
bagi sekalian Mu’min atau wanita yang utama dari sekalian umat ini? Maka
tertawalah aku karenanya.”
(Bukhari – Muslim) - 206.Dari
Ibnu Umar r.a. berkata: Nabi saw bersabda, “Barangsiapa menurunkan
kainnya dibawah mata kaki karena sombong, Allah tidak akan melihat
kepadanya dengan pandangan rahmat pada hari kiamat.” Maka Abubakar r.a.
bertanya, “Ya Rasulullah, kainku selalu turun kebawah mata kaki, kecuali
jika kujaga benar-benar.” Nabi saw bersabda, “Engkau tidak berbuat itu
karena sombong.”
(Bukhari – Muslim) - 207.Dari
Abu Hurairah r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, “Allah tidak akan
melihat dengan pandangan rahmat pada hari kiamat kepada siapa yang
memakai (menurunkan) kainnya karena sombong.”
(Bukhari – Muslim) - 208.Dari
Anas r.a berkata: Rasulullah saw bersabda, “Barangsiapa memakai kain
sutera di dunia, maka tidak akan memakainya di akhirat.”
(Bukhari – Muslim) - 209.Dari
Umar bin al-Khaththab r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, “Janganlah
engkau memakai kain sutera, maka barangsiapa memakainya di dunia, tidak
akan memakainya di akhirat.”
(Bukhari – Muslim) - 210.Dari
Abu Hurairah r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, “Barangsiapa
menghadiri jenazah hingga menshalatkannya, maka ia akan mendapat pahala
satu qirath dan barangsiapa menghadirinya hingga dimakamkan, maka ia
akan mendapat pahala dua qirath.” Ketika ditanya, “Aapakah dua qirath
itu?” Nabi saw menjawab, “Sebesar dua bukit yang besar-besar.”
(Bukhari – Muslim) - 211.Dari
Abu Hurairah r.a. berkata: Saya telah mendengar Rasulullah saw bersabda,
Bagaimanakah pendapatmu seumpama ada sebuah sungai di muka pintu salah
seorang dari kamu, lalu ia mandi daripadanya setiap hari lima kali,
apakah masih ada tertinggal kotorannya?” Para sahabat menjawab, “Tidak.”
Nabi saw bersabda, “Maka demikianlah shalat lima waktu, Allah akan
menghapuskan dosa-dosa dengannya.”
(Bukhari – Muslim) - 212.Dari
Abu Hurairah r.a. berkata, “Kekasihku Rasulullah saw pernah berpesan
kepadaku supaya berpuasa tiga hari setiap bulan, shalat dhuha dua rakaat
dan shalat witir sebelum tidur.”
(Bukhari – Muslim) - 213.Dari
Abu Musa r.a. berkata: Nabi saw bersabda, “Perumpamaan petunjuk dan ilmu
yang diberikan oleh Allah kepadaku bagaikan hujan yang turun ke tanah,
maka ada sebagian tanah yang subur, yang dapat menumbuhkan
tumbuh-tumbuhan dan rumput yang banyak sekali. Dan adapula tanah yang
keras menahan air, hingga berguna untuk minuman dan penyiraman kebun
tanaman. Dan ada sebagian tanah yang keras kering tidak dapat menahan
air dan tidak pula menumbuhkan tumbuh-tumbuhan. Demikianlah perumpamaan
orang yang pandai dalam agama Allah dan mempergunakan apa yang diberikan
Allah kepadaku, lalu mengajarkannya dan perumpamaan orang yang tidak
dapat menerima petunjuk Allah yang telah ditugaskan kepadaku.”
(Bukhari – Muslim) - 214.Abu
Sa’id al-Khudri r.a. mendengar Rasulullah saw bersabda, “Jika salah
seorang kamu melihat mimpi yang disukai, maka itu dari Allah dan
hendaklah diceritakannya kepada orang lain.”Dalam riwayat lain: “Jangan
diberitakan kecuali kepada orang yang engkau sukai. Dan jika mimpi yang
menakutkan, maka itu dari setan dan hendaklah ia berlindung kepada Allah
Subhanahu Wa Ta’ala dan tidak menceritakannya kepada orang lain, maka
tidak akan berbahaya baginya.
(Bukhari – Muslim) - 215.Dari
Abu Qatadah r.a. berkata: Nabi saw bersabda, “Impian yang baik dari
Allah dan impian yang buruk dari syetan. Maka barangsiapa bermimpi
melihat sesuatu yang tidak disukainya, hendaklah ia meludah ke sebelah
kiri tiga kali dan membaca A’UDZU BILLAAHI MINASY SYATHAANIR RAJIIM tiga
kali, maka tidak akan membahayakannya.”
(Bukhari – Muslim) - 216.Dari
Ibnu Umar r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, “Janganlah salah
seorang kamu membangunkan temannya dari tempat duduknya, kemudian ia
duduk padanya. Tetapi hendaklah kamu memperluas (merenggangkan) untuk
memberi tempat.” Adalah Ibnu Umar dalam mempraktekkan hadits ini, jika
seseorang bangun dari majelisnya, ia tidak suka duduk pada tempat orang
itu.
(Bukhari – Muslim) - 217.Dari
Abu Hurairah r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, “Orang yang
berkendaraan memberi salam kepada orang yang berjalan, yang berjalan
memberi salam kepada yang duduk dan rombongan yang sedikit memberi salam
kepada rombongan yang banyak.”
(Bukhari – Muslim) - 218.Dari
Ibnu ‘Abbas r.a. berkata: Nabi saw bersabda, “Jangan menyendiri seorang
lelaki dengan perempuan melainkan harus ada mahram yang menyertainya.
Dan jangan berpergian seorang perempuan melainkan bersama mahramnya.”
Maka ada seseorang bertanya, “Ya Rasulullah, istriku pergi berhaji
sedangkan aku telah tercatat untuk pergi berperang.” Maka Nabi saw
bersabda, “Pergilah engkau berhaji bersama istrimu.”
(Bukhari – Muslim) - 219.Dari Abu Musa al-Asy’ari r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, “Perumpamaan orang Mukmin yang membaca al-Qur’an adalah bagaikan buah jeruk; baunya harum dan rasanya lezat. Dan perumpamaan orang mukmin yang tidak dapat membaca al-Qur’an adalah bagaikan kurma; rasanya lezat dan tidak berbau. Dan perumpamaan orang munafik yang membaca al-Qur’an adalah bagaikan bunga yang berbau harum dan rasanya pahit. Dan perumpamaan orang munafik yang tidak membaca al-Qur’an adalah bagaikan buah hanzhal yang tidak berbau dan rasanya pahit.”
- 220.Dari
Abu Hurairah r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, “Sesungguhnya umatku
pada hari kiamat nanti akan dipanggil dalam keadaan putih cemerlang
muka, tangan dan kakinya dari bekas-bekas wudhu”. Maka barangsiapa ingin
memperpanjang kecermelangannya itu, hendaklah ia melakukannya.
(Bukhari – Muslim) - 221.Dari
Abu Hurairah r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, “Andaikan manusia
benar-benar mengetahui keutamaan shaf pertama dan menyambut adzan
kemudian untuk mendapatkan shaf pertama mereka harus berundi, niscaya
mereka akan berundi untuk mendapatkannya. Dan andaikan mereka mengetahui
keutamaan mendatangi shalat berjamaah pada waktu yang awal, niscaya
mereka akan berlomba-lomba untuk mendahuluinya. Dan andaikan mereka
mengetahui keutamaan shalat shubuh dan ‘isya berjamaah, pasti mereka
akan mendatanginya,
meskipun dengan merangkak-rangkak.” - 222.Dari
Abu Hurairah r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, “Apabila telah
diserukan adzan untuk shalat maka berlari mundurlah setan sambil
terkentut-kentut, hingga tidak terdengar olehnya suara adzan itu.
Apabila adzan telah selesai, ia pun datang kembali. Kemudian ia
mengganggu hati orang yang shalat, seraya berkata, ‘Ingatlah ini dan
ingatlah itu.’ Padahal yang demikian itu tidak pernah diingatnya sebelum
shalat. Sehingga orang yang shalat itu tidak tahu lagi, sudah berapa
rakaatkah shalat yang dikerjakannya itu.”
(Bukhari – Muslim) - 223.Dari
Abu Hurairah r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, “Shalat seseorang
dengan berjamaah itu dilipatgandakan (pahalanya) atas shalatnya yang
dilakukan di rumah atau di pasarnya dengan kelipatan dua puluh lima
kali. Yang demikian itu karena apabila ia menyempurnakan wudhu’nya
dengan maksud untuk shalat (berjamaah), maka tiadalah ia melangkahkan
kakinya selangkah melainkan terangkat untuknya satu derajat dan
dihapuskan daripadanya satu kesalahannya. Lalu apabila ia melakukan
shalat, maka senantiasalah Malaikat mendoakan atasnya, selama ia masih
tetap berada di tempat shalatnya. (Doa Malaikat itu adalah), ‘Ya Allah,
belas kasihanilah dia. Ya Allah, rahmatilah dia.’ Dan senantiasalah
salah seorang kamu dianggap berada dalam shalat, selama ia menantikan
shalat (berjamaah).”
(Bukhari – Muslim) - 224.Zaid
bin Tsabit r.a. berkata: Bersabda Nabi saw, “Hai sekalian manusia,
shalatlah di rumah, maka sesungguhnya seutama-utama shalat seseorang itu
adalah di rumahnya, kecuali shalat fardhu.”
(Bukhari – Muslim) - 225.Ibnu Umar r.a. berkata: Bersabda Nabi saw, “Jadikan penghabisan (akhir) shalatmu pada waktu malam dengan shalat witir.”
(Bukhari – Muslim) - 226.Abu
Hurairah r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, “Barangsiapa bangun
malam pada bulan Ramadhan dan mengerjakan shalat malam karena iman dan
mengharapkan pahala dari Allah maka diampuni semua dosanya yang telah
lalu.”
(Bukhari – Muslim) - 227.Abu
Hurairah r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, “Andai aku tidak
khawatir akan memberatkan umatku, niscaya kuwajibkan mereka bersiwak
(gosok gigi) pada tiap-tiap shalat.”
(Bukhari – Muslim) - 228.Abu
Hurairah r.a. berkata: Bersabda Nabi saw, “Lima macam dari fitrah
(kelakuan yang tetap dari sunat para Nabi) yaitu khitan, mencukur rambut
kemaluan, memotong kuku, mencabut bulu ketiak dan mencukur kumis.”
(Bukhari – Muslim) - 229.Ibnu Umar r.a. berkata: Bersabda Nabi saw, “Cukurlah kumis dan peliharalah jenggot.”
(Bukhari – Muslim) - 230.Dari
Jabir bin Samurah r.a. berkata: “Penduduk Kufah mengadukan Sa’ad bin Abi
Waqqash r.a. kepada Amirul Mukminin Umar bin Al-Khaththab r.a. sehingga
Umar pun memecatnya dan digantikan oleh Ammar bin Yasir r.a. Begitu
berat pengaduan mereka, hingga mereka mengadukan bahwa engkau tidak bisa
shalat dengan sempurna.” Jawab Sa’ad, “Adapun aku, demi Allah, memimpin
mereka dalam shalat sebagaimana shalat Rasulullah saw tidak mengurangi
sedikit pun daripadanya. Yaitu memanjangkan dua rakaat pertama dan
memendekkan dua rakaat terakhir.” Berkata Umar, “Aku kira engkau memang
demikian adanya, ya Abu Ishaq.” Kemudian Umar mengirim Sa’ad ke Kufah
bersama beberapa orang untuk menanyakan langsung kepada rakyat di sana
tentang dirinya. Setiap masjid didatangi dan kepada jamaah yang ada di
situ langsung ditanyakan tentang Sa’ad. Maka mereka pun menjawab dengan
jujur, terus terang dan mereka semua memuji kebaikan Sa’ad kecuali
ketika mereka masuk di masjid bani ‘Abs, maka ketika ditanyakan tentang
Sa’ad ada seorang lelaki bernama Usamah bin Qatadah yang bergelar Abu
Sa’adah menjawab, “Jika engkau bertanya tentang Sa’ad maka ia adalah
orang yang tidak suka keluar
memimpin pasukan perang, kalau membagi tidak pernah rata dan kalau menghukum tidak adil.” Mendengar jawaban seperti itu, Sa’ad menyerahkan urusannya kepada Allah dan berkata, “Ingat, saya hendak berdoa tiga macam yaitu ‘Ya Allah, jika hamba-Mu ini berdusta (yakni Abu Sa’adah), hanya bermaksud mencari muka dan nama, maka panjangkanlah umurnya, jadikan ia miskin sampai tua dan hadapkan ia kepada berbagai fitnah.’” Ternyata doa Sa’ad dikabulkan oleh Allah, sehingga ketika orang itu telah lanjut usia, selalu saja bila orang bertanya tentangnya maka dijawab, “Orang yang telah terkena bala’ oleh doa Sa’ad bin Abi Waqqash r.a.”
(Bukhari – Muslim) - 231.Abdul Malik bin Umar yang meriwayatkan hadits ini dari Jabir bin Samurah berkata, “Saya sendiri melihat orang itu telah demikian tuanya, sehingga alisnya hampir menutupi matanya. Tetapi ia selalu duduk- duduk di tepi jalan mengganggu gadis-gadis yang lewat.”
- 232.Dari
Abu Waqid (al-Harits) bin ‘Auf r.a. berkata: Ketika Rasulullah saw duduk
di masjid, sedang orang banyak (para sahabat) duduk pula bersama
beliau, tiba-tiba datang tiga orang lelaki. Maka dua orang diantara
mereka menghadap Rasulullah saw, sedang yang seorang lagi terus pergi.
Kemudian kedua orang itu berhenti di hadapan Rasulullah saw. Lalu salah
seorang dari keduanya melihat tempat kosong pada majelis itu, kemudian
duduk padanya. Sedang yang seorang lagi duduk di belakang mereka. Adapun
orang yang ketiga maka ia berpaling dan terus pergi. Ketika Rasulullah
saw telah selesai menyampaikan ajarannya, berliau bersabda, “Sukakah aku
beritahukan kepadamu
tentang ketiga orang itu? Adapun salah seorang dari mereka, maka ia bermaksud mendekatkan diri kepada Allah, maka Allah pun mendekatinya. Yang seorang lagi merasa malu (untuk berdesak-desakkan) maka Allah pun malu (untuk menyiksanya). Sedang orang yang ketiga berpaling, maka Allah pun berpaling dari padanya (tidak memberikan rahmat-Nya).”
(Bukhari – Muslim) - 233.Dari
Abu Hurairah r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, “Ada seseorang yang
biasa menghutangkan kepada orang-orang, maka jika ia menyuruh menagih
kepada pesuruhnya, ia selalu berpesan, ‘Jika kamu mendapati orang itu
masih belum dapat membayar, maka maafkanlah dia, semoga Allah memaafkan
kami kelak.’ Maka ketika ia berhadapan dengan Allah, Allah
memaafkannya.”
(Bukhari – Muslim) - 234.Dari
Abu Waqid (al-Harits) bin ‘Auf r.a. berkata: Ketika Rasulullah saw duduk
di masjid, sedang orang banyak (para sahabat) duduk pula bersama
beliau, tiba-tiba datang tiga orang lelaki. Maka dua orang diantara
mereka menghadap Rasulullah saw, sedang yang seorang lagi terus pergi.
Kemudian kedua orang itu berhenti di hadapan Rasulullah saw. Lalu salah
seorang dari keduanya melihat tempat kosong pada majelis itu, kemudian
duduk padanya. Sedang yang seorang lagi duduk di belakang mereka. Adapun
orang yang ketiga maka ia berpaling dan terus pergi. Ketika Rasulullah
saw telah selesai menyampaikan ajarannya, berliau bersabda, “Sukakah aku
beritahukan kepadamu tentang ketiga orang itu? Adapun salah seorang
dari mereka, maka ia bermaksud mendekatkan diri kepada Allah, maka Allah
pun mendekatinya. Yang seorang lagi merasa malu (untuk
berdesak-desakkan) maka Allah pun malu (untuk menyiksanya). Sedang orang
yang ketiga berpaling, maka Allah pun berpaling dari padanya (tidak
memberikan rahmat-Nya).”
(Bukhari – Muslim)
0 komentar:
Posting Komentar