Jumat, 14 September 2012

Keteladanan dalam totalitas sahabat Abu Bakar


Sebelumnya sudah di jelaskan bahwa anatara satu sahabat dan sahabat yang lainnya memiliki keutamaan yang berbeda-beda. Tapi pasti masing-masing sahabat mempunyai sirrul A’dzom, keutamaan  yang luar biasa. Keutamaan sahabat Abu Bakar, Sahabat Umar, Sahaba Utsman, Sahabat Ali semuanya hakikatnya adalah untuk umat. Bahkan kelemahan mereka adalah untuk umat. Mohon sampai sini tidak disalah pahami.
Pada uraian sebelumnya saya membahas tentang sahabat Abu Bakar. Sahabat Abu Bakar ini adalah sosok yang pengabdiannya pada agama dan pada  Nabi Saw sangat total. Sebagai ilustrasi kita merujuk pada peristiwa Hijrah Nabi Saw. Bermula ketika di Gua Tsur Sayidina Abu Bakar Sidiq menutup lubang-lubang yang ada di gua itu dengan pakaian beliau, ketika masih ada lubang yang tersisa, terpaksa lubang tersebut  beliau tutup dengan  jempol kaki beliau.
Sebab biasanya lubang-lubang di Gua di huni oleh hewan-hewan berbisa, seperti ular, kala jengking dan binatang lainnya. Kehawatiran Sayidina Abu Bakar terjadi, jempol beliau dipatuk ular (menurut pendapat lain oleh kala jengking). Beliau menahan sakit yang luar biasa itu sampai tubuhnya gemetar, keringat bercucuran. Beliau tahan agar tidak mengganggu Nabi Saw yang sedang tidur, sedang isirahat.
Demikian akhlak, pengorbanan Sayidina Abu Bakar Sidiq terhadap Nabi Saw, sampai seperti itu. Kalau kita ke kiai kita sendiri ketika kiai kedatanga tamu, padahal kiai sedang tidur, kita berani menetuk pintu kamarnya. Anak terhadap orang tuanya juga demikian. Adab atau tatakrama Sahabat Abu Bakar pada Rasulullah Saw seperti itu. Teladan Sahabat Abu Bakar itu sangat luar biasa, teladan pengabdian umat pada Nabinya.
Ini sebenarnya teladan bagi kita semua untuk mengabdi pada guru, sesuai kemampuan kita. Pengabdian pada guru bisa mengantarkan pada futuh (dibuka pemahaman terhadap ilmu dan diberikan taufiq untuk mengamalkannya), sebab manfaatnya ilmu tidak terkait dengan kepintaran pelajar sendiri. Umpanya kalau di pesantren tidak sedikit santri yang hafal kitab Ibnu Aqil, Amrithi nya luar biasa, penguasaan ilmu alatnya tidak diraukan, tapi ilmunya tidak manfaat.
Keistimewaannya Sahabat adalah mereka memiliki Akbarul Mafatih, sahabat mempunyai kunci  futuh yang sangat sangat isimewa, sangat luar biasa. Sebab itu alimnya tidak seberapa tapi manfaatnya luar biasa. Kita sekarang mempunyai kitab menumpuk, tafsir Al Quran ada ribuan jilid dengan judul dan pembahasan yang beraneka ragam, adapaun sahabat pengetahuan agamanya hanya menunggu dari apa yang disampaikan Nabi Saw, menunggu wahyu turun. Ilmunya pasa-pasan.
Tapi maqomah (kedudukan) ilmu yang sedikit itu bisa menjadi luas luar biasa. Seperti garam yang menyebar dan menyatu di lautan luas.     Makanya sebodoh-bodoh-nya Sahabat tetep alim, sebodoh-bodohnya sahabat  adalah seorang ‘Arif. Se-agung dan setinggi-tinggi-nya pangkat wali pada umat ini tidak dapat mengalahkan keutamaan sahabat yang sangat bodoh. Sahabat itu demikian adanya dan diberi futuh yang sangat besar oleh Allah Swt.
Kembali ke kisah tadi diatas. Setelah Nabi terjaga dan tahu apa yang terjadi pada Sayidina Abu Bakar, Nabi Saw mendoakan Sayidina Abu Bakar. Nabi Saw membacakan fatihah, setelah di bacakan fatihah jempolnya Sayidina Abu Bakar yang membengkak pulih seperti semula.  “Abu Bakar Sidiq, kamu akan mati syahid sebab kejadian ini, dan keturunanmu akan menjadi para syuhada…”. Doa Nabi ini terbukti. Saya kasih contoh dua saja. Pertama Sayidi Syaikh Muhyidin Ibnu ‘Arobi, beliau ini keturunannya Sayidina Abu Bakar, yang kedua Sayid Bakri yang mempunyai Sholawat Fatih; Allahumma Sholi ‘Ala Sayidina Muhammad Al Fatiihi lima ugliq, wal Khotimi lima sabaq, nashiril Haq bil Haq walhadi ila Sirotil Mustaqim Sholollahu alaihi wa ala alihi wa ashabibi haqqo qodrihi wamiqdarihil al Adzim.
Di Mesir, Yaman dan dibelahan bumi manapun siapa yang tidak kenal kebesaran Sayid Bakri siapa. Wali Agung, Mursyid Thoriqoh Kholwatiyyah. Dan siapa yang tidak tahu akan kehebatan Syaikh Muhyidin Ibnu ‘Arobi. Kitab-kitabnya sangat banyak, seperti Futuhat Al Makiyyah yang berjilid-jilid, al Washoya dan lain-lain. Selain banyak, karang beliau terkenal sulit, seperti Futuhat Al Makiyyah. Karena itu tidak sedikit para ulama demi kehati-hatian melarang orang yang belum mumpuni ilmunya membaca kitab itu. Karena untuk memhami kitab itu perlu menguasai perangkat ilmu-ilmu alat dan syari’at yang cukup.
Sayidina Umar juga demikian, wafatnya dibunuh, seperti sebab wafatnya Sayidina Abu Bakar adalah terkena racun waktu di gua Hiro itu. Kenapa ulama, aulia yang pangkatnya sedemikian besar seperti beliau wafatnya mengenaskan seperti itu. Itu bukti pengabdian beliau-beliau untuk umat ini, untuk Rasulullah Saw. demikian juga dengan wafatnya Sayidina Utsman, Sayidina Ali, Sayidina Hasan, dan Sayidina Husain serta ulama-ulama lainnya.
Oleh sebab itu kita jangan sekali-kali membenci salah satu dari para Sahabat. Banyak yang wajahnya bercahaya kemudian wajahnya menjadi butek, karena berkomentar tentang kejadian yang terjadi diantara para sahabat Nabi, yang kita sama sekali tidak tahu kejadian sebenarnya bagaimana. Wallah ‘A’lam.(copas)

Pentingnya Pendidikan Moral

Kita semua tahu bahwa pendidikan adalah bagian terpenting dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Tanpa pendidikan, mustahil kita dapat melanjutkan kehidupan bernegara, terlebih mempertahankan martabat bangsa di mata internasional.
Sebuah bangsa dapat dikatakan maju apabila pendidikan di negara tersebut maju dan dapat mengelola SDM dan SDA dengan baik untuk kesejahteraan warganya. Untuk itu, berbagai upaya telah dilakukan bersama oleh berbagai pihak demi memajukan pendidikan Indonesia.
Pemerintah yang telah berupaya menciptakan dan merevisi sistim pendidikan yang tepat dan terbaik, lembaga-lembaga nonpemerintah yang peduli pendidikan dan ikut andil dalam mengkaji ulang, memberikan saran dan kritik bagi dunia pendidikan, hingga para guru dan orang tua, telah mencurahkan segenap perhatian mereka demi membentuk generasi masa depan yang berpendidikan (terpelajar).
Sejalan dengan hal tersebut, teknologi informasi pun kini kian berkembang dengan pesat yang memungkinkan berbagai berita dan informasi dapat diakses dengan cepat sehingga turut memberikan dukungan bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi atau iptek.
Namun demikian, membekali generasi masa depan dengan iptek saja tidaklah memadai guna melanjutkan bahkan memajukan kehidupan bangsa. Mereka perlu mendapatkan pendidikan moral yang membentuk generasi penerus bangsa sebagai pribadi yang berakhlak mulia, jujur dan bertanggung jawab. Pendidikan moral inilah salah satu modal untuk memperbaiki kondisi bangsa.
Kita tentu menyadari bahwa keterpurukan suatu bangsa dapat disebabkan oleh rusaknya moral warganya. Bisa jadi rusaknya moral disebabkan oleh warga itu sendiri yang tidak dapat mengontrol diri dengan keimanan dan ketakwaan kepada Sang Pencipta. Selain itu, rusaknya etika juga bisa karena terlalu terlena dengan tayangan televisi ataupun hiburan-hiburan yang kurang mendidik.
Fakta menunjukkan bahwa generasi penerus bangsa membutuhkan pembinaan moral terutama dari keluarga dan pihak sekolah. Hal ini tercermin dari berita yang mengungkap bahwa warung internet di kota-kota besar sebagian besar dikunjungi oleh para pelajar dan mahasiswa, termasuk anak-anak sekolah dasar dan menengah pertama. Akan tetapi, ternyata sebagian pengunjung tersebut –termasuk siswa SD dan SMP– tidak menggunakan fasilitas internet dengan sebaik-baiknya. Mereka tidak menggunakannya untuk mencari informasi atau mempelajari hal-hal yang positif, tetapi menggunakannya untuk mendapatkan hal-hal yang negatif, seperti pornografi. Tentu fakta ini sangat meresahkan banyak pihak, terutama bagi para orang tua dan guru.
Sedangkan fakta tentang runtuhnya etika kejujuran yang dikhawatirkan akan terus berlanjut, sudah menjadi berita yang tak asing lagi didengar, seperti : korupsi, penyuapan, hilangnya supremasi hukum, dsb.
Oleh karena itu, sudah menjadi kewajiban bagi kita, terutama para orang tua dan pendidik, untuk memperhatikan pendidikan generasi masa depan bangsa. Tidak hanya pendidikan umum saja, tetapi yang lebih penting pendidikan moral dan pembinaan keimanan dan ketakwaan kepada Sang Pencipta agar generasi penerus bangsa berkepribadian luhur dan memiliki idealisme tinggi. Dengan demikian, kemajuan dan kesejahteraan bangsa diharapkan dapat segera terwujud

Pesan Moral Unt…

Pesan Moral Untuk Ikhwan & Akhwat
180395_1555979022203_1317057601_31200443_1736556_n 180395_1555979022203_1317057601_31200443_1736556_n (www.prayoga.net) –
Ya Muqollibal Qulub Tsabbit qolbi ‘alad diinik… Ya Muqollibal Qulub Tsabbit qolbi ‘alad da’watik… Love is a give (Cinta adalah berkah)… Bahkan salah seorang ikhwah mengatakan: Love is the essence of life (Cinta adalah inti sari kehidupan)… Cinta ALLAH yang membuat bumi ada… Cinta ALLAH yang membuat sang surya bersinar… Cinta antar manusia yang membuat hidup tenteram dan nyaman… Ketika kita mencintai, tidak ada kata pamrih disana… Yang ada hanya memberi tanpa mengharap menerima… Mirip seperti itulah hakikat menjadi da’I… Dia harus siap mengorbankan hidup dan matinya demi da’wah… Dia selalu memberi utk Islam,tanpa mengharapkan menerima utk setiap kerja da’wahnya… Itulah ikhlash… Siap menjadi jundi dan pada saat yang sama siap menjadi qiyadah… Siap mengeluarkan uang utk da’wah… Siap mengeluarkan tenaga utk da’wah… Ana teringat kata Ust. Darlis: Bahwa hubungan ikhwan dan akhwat aktivis da’wah adalah seperti saudara… Cukup sampai disana… Kalaupun terjadi gangguan hati yang merupakan sunnatulloh akibat adanya interaksi, Tidak akan melebihi taraf SIMPATI antar kader (SIMPATI : SIMPan dAlam haTI)… Kecuali ALLAH memberikan kesempatan padanya utk menyelesaikan setengah agamanya… Jika ALLAH telah menentukan jodoh utk kita, bahkan sebelum kita lahir, Mengapa kita takut menjadi perawan tua atau jejaka jomblo…? Masih panjang langkah da’wah kita… Masih begitu banyak lahan da’wah yang belum kita jamah… Ada satu hal yang akan datang dengan sendirinya pada anda, yaitu Jodoh… Sehingga jangan sampai hal ini membuat kita ragu akan janji 4JJI pada kita… Jangan sampai da’wah kita berpenyakit hanya karena masalah ini… Sangat cengeng dan kekanak-kanakan, Bila sampai ada aktivis da’wah yang terjangkiti hal ini (VMJ: Virus Merah Jambu)… Da’wah adalah sesuatu yang suci… Qod aflaha man zakkaha (Beruntunglah orang yang membersihkan diri)… Wa qod khoba man dassaha (Dan celakalah orang yang mengotori dirinya)… Sehingga orang yang berhak dan akan bertahan dalam jalan ini, Adalah orang yang niat ikhlash membersihkan dirinya… Dia ikut tarbiyah dengan keikhlashan, Bukan karena ingin menikah dengan akhwat berjilbab… Dia beraksi dan berdemonstrasi utk menyuarakan yang haq didepan penguasa yang zholim (HR Bukhori Muslim)… Bukan ingin ketenaran… Dia berda’wah ingin menuju Jannah-Nya, Bukan ingin mendapatkan jabatan, fans atau lainnya… Ingat ikhwan wa akhwat fillah, Seperti disampaikan Ust. Amirudin: Utk ikhwan… Bila anda istiqomah di jalan da’wah ini, Bidadari telah menanti anda di syurga nanti… Utk Akhwat… Bila anda istiqomah di jalan da’wah ini, Anda lebih baik dari bidadari yang terbaik yang ada di syurga… Kebenaran hakiki hanya milik ALLAH… Dan di yaumil qiyamah kelak akan ditentukan kebenaran akan hal2 yang kita perdebatkan…

love? #copy#

Apa Cinta Itu ?

12 Mar
- Mereka yang tidak menyukainya menyebutnya tanggung jawab
– Mereka yang bermain dengannya menyebutnya sebuah permainan
– Mereka yang tidak memilikinya menyebutnya sebuah impian
– Mereka yang mencintai menyebutnya takdir

Kadang Tuhan yang mengetahui yang terbaik
Akan memberi kesusahan untuk menguji kita
Kadang Ia pun melukai hati supaya hikmat-Nya bisa tertanam dalam
Jika kita kehilangan cinta maka pasti ada alasan di baliknya
Alasan yang kadang sulit untuk dimengerti
Namun kita tetap harus percaya bahwa ketika Ia mengambil sesuatu
Ia telah siap memberi yang lebih baik
Mengapa menunggu?
– Karena kita tidak ingin mengambil keputusan tergesa-gesa
– Karena kita tidak ingin sembrono
– Karena kita ingin segera menemukan orang yang kita cintai, dan tidak ingin
kehilangan jati diri kita dalam proses pencarian itu
Jika ingin berlari, belajarlah berjalan duhulu
Jika ingin berenang, belajarlah mengapung dahulu
Jika ingin dicintai, belajarlah mencintai dahulu.
Pada akhirnya…, lebih baik menunggu orang yang kita inginkan ketimbang memilih apa yang ada.
Tetap lebih baik menunggu orang yang kita cintai ketimbang memuaskan diri dengan apa yang ada.
Tetap lebih baik menunggu orang yang tepat Karena hidup ini terlampau singkat untuk dilewatkan bersama pilihan yang salah karena menunggu mempunyai tujuan yang mulia dan misterius
Perlu kau ketahui bahwa Bunga tidak mekar dalam waktu semalam
Kota Roma tidak dibangun dalam sehari
Kehidupan dirajut dalam rahim selama sembilan bulan
Cinta yang agung terus bertumbuh selama kehidupan
Kebanyakan hal yang indah dalam hidup memerlukan waktu yang lama
Dan penantian kita tidaklah sia-sia
Walaupun menunggu membutuhkan banyak hal [iman, keberanian, dan pengharapan-penantian] menjanjikan satu hal yang tidak dapat seorangpun bayangkan
Pada akhirnya…
Tuhan dalam segala hikmat-Nya meminta kita
menunggu karena alasan yang penting.
Jangan pernah bosan menunggu untuk
menemukan CINTA yang kau mau!!

“AKU BANGGA BERJILBAB”

aku bangga menjadi muslimah , di saat yang lain bangga menjadi wanita moderen…
aku bangga kerudungku ,menjuntai ke dada di saat yang lainbangga membuka aurat…
aku tidak perduli denga anggapan “sok suci” dan “sok alim” tapi aku hanya berusaha untuk menjadi alim karena “surga” di penuhi orang-orang yang alim…
jangan contoh yang buruk pada yang berjilbab, tapi contoh saja yang di wajibkan ALLAH dan Rasul-Nya kepada kita kaum muslimah…

keagunganmu ya Allah..

KUTIPAN AYAT-AYAT AL_QUR’AN YG ISTIMEWA
Berikut adalah kutipan ayat-ayat Al-Qur’an yang istimewa menurut Ayasnotes dot com
Istimewanya dimana. Coba deh temen-temen tebak…..
fath 4. Dia-lah yang telah menurunkan ketenangan ke dalam hati orang-orang mukmin supaya keimanan mereka bertambah di samping keimanan mereka (yang telah ada). Dan kepunyaan Allah-lah tentara langit dan bumi[1394] dan adalah Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana,
At Taghaabun 11. Tidak ada suatu musibah pun yang menimpa seseorang kecuali dengan ijin Allah; dan barangsiapa yang beriman kepada Allah niscaya Dia akan memberi petunjuk kepada hatinya. Dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.
6. Yang demikian itu, karena sesungguhnya Allah, Dialah yang haq[977] dan sesungguhnya Dialah yang menghidupkan segala yang mati dan sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu, Al Hajj
75. Allah memilih utusan-utusan-(Nya) dari malaikat dan dari manusia; sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Melihat. Al Hajj
26. Kepunyaan Allah-lah apa yang di langit dan yang di bumi. Sesungguhnya Allah Dia-lah Yang Maha Kaya lagi Maha Terpuji. Luqman
38. Sesungguhnya Allah mengetahui yang tersembunyi di langit dan di bumi. Sesungguhnya Dia Maha Mengetahui segala isi hati. Faathir
Asy Syuura 19. Allah Maha lembut terhadap hamba-hamba-Nya; Dia memberi rezki kepada yang di kehendaki-Nya dan Dialah Yang Maha Kuat lagi Maha Perkasa.
At Tahrim8. Hai orang-orang yang beriman, bertaubatlah kepada Allah dengan taubatan nasuhaa (taubat yang semurni-murninya). Mudah-mudahan Rabbmu akan menutupi kesalahan-kesalahanmu dan memasukkanmu ke dalam jannah yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, pada hari ketika Allah tidak menghinakan Nabi dan orang-orang mukmin yang bersama dia; sedang cahaya mereka memancar di hadapan dan di sebelah kanan mereka, sambil mereka mengatakan: “Ya Rabb kami, sempurnakanlah bagi kami cahaya kami dan ampunilah kami; Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu.”
22. Dialah Allah Yang tiada Tuhan selain Dia, Yang Mengetahui yang ghaib dan yang nyata, Dia-lah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. Al Hasyr
126. Kepunyaan Allah-lah apa yang di langit dan apa yang di bumi, dan adalah (pengetahuan) Allah Maha Meliputi segala sesuatu. An Nisaa’
23. Dialah Allah Yang tiada Tuhan selain Dia, Raja, Yang Maha Suci, Yang Maha Sejahtera, Yang Mengaruniakan Keamanan, Yang Maha Memelihara, Yang Maha Perkasa, Yang Maha Kuasa, Yang Memiliki segala Keagungan, Maha Suci Allah dari apa yang mereka persekutukan. Al Hasyr
35. Allah (Pemberi) cahaya (kepada) langit dan bumi. Perumpamaan cahaya Allah, adalah seperti sebuah lubang yang tak tembus[1039], yang di dalamnya ada pelita besar. Pelita itu di dalam kaca (dan) kaca itu seakan-akan bintang (yang bercahaya) seperti mutiara, yang dinyalakan dengan minyak dari pohon yang berkahnya, (yaitu) pohon zaitun yang tumbuh tidak di sebelah timur (sesuatu) dan tidak pula di sebelah barat(nya)[1040], yang minyaknya (saja) hampir-hampir menerangi, walaupun tidak disentuh api. Cahaya di atas cahaya (berlapis-lapis), Allah membimbing kepada cahaya-Nya siapa yang dia kehendaki, dan Allah memperbuat perumpamaan-perumpamaan bagi manusia, dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu. An Nuur
As Sajdah 15. Sesungguhnya orang yang benar-benar percaya kepada ayat-ayat Kami adalah mereka yang apabila diperingatkan dengan ayat-ayat itu mereka segera bersujud[1192] seraya bertasbih dan memuji Rabbnya, dan lagi pula mereka tidaklah sombong.
[1192]. Maksudnya mereka sujud kepada Allah serta khusyuk. Disunahkan mengerjakan sujud tilawah apabila membaca atau mendengar ayat-ayat sajdah yang seperti ini.
. An Najm 62. Maka bersujudlah kepada Allah dan sembahlah (Dia).
Maryam58. Mereka itu adalah orang-orang yang telah diberi nikmat oleh Allah, yaitu para nabi dari keturunan Adam, dan dari orang-orang yang Kami angkat bersama Nuh, dan dari keturunan Ibrahim dan Israil, dan dari orang-orang yang telah Kami beri petunjuk dan telah Kami pilih. Apabila dibacakan ayat-ayat Allah Yang Maha Pemurah kepada mereka, maka mereka menyungkur dengan bersujud dan menangis.
73. Al Muzzammil
20. Sesungguhnya Tuhanmu mengetahui bahwasanya kamu berdiri (sembahyang) kurang dari dua pertiga malam, atau seperdua malam atau sepertiganya dan (demikian pula) segolongan dari orang-orang yang bersama kamu. Dan Allah menetapkan ukuran malam dan siang. Allah mengetahui bahwa kamu sekali-kali tidak dapat menentukan batas-batas waktu-waktu itu, maka Dia memberi keringanan kepadamu, karena itu bacalah apa yang mudah (bagimu) dari Al Quran. Dia mengetahui bahwa akan ada di antara kamu orang-orang yang sakit dan orang-orang yang berjalan di muka bumi mencari sebagian karunia Allah; dan orang-orang yang lain lagi berperang di jalan Allah, maka bacalah apa yang mudah (bagimu) dari Al Quran dan dirikanlah sembahyang, tunaikanlah zakat dan berikanlah pinjaman kepada Allah pinjaman yang baik. Dan kebaikan apa saja yang kamu perbuat untuk dirimu niscaya kamu memperoleh (balasan)nya di sisi Allah sebagai balasan yang paling baik dan yang paling besar pahalanya. Dan mohonlah ampunan kepada Allah; sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
7. Al A’raaf
201. Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa bila mereka ditimpa was-was dari syaitan, mereka ingat kepada Allah, maka ketika itu juga mereka melihat kesalahan-kesalahannya.
2. Al Baqarah
177. Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu suatu kebajikan, akan tetapi sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman kepada Allah, hari kemudian, malaikat-malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi dan memberikan harta yang dicintainya kepada kerabatnya, anak-anak yatim, orang-orang miskin, musafir (yang memerlukan pertolongan) dan orang-orang yang meminta-minta; dan (memerdekakan) hamba sahaya, mendirikan shalat, dan menunaikan zakat; dan orang-orang yang menepati janjinya apabila ia berjanji, dan orang-orang yang sabar dalam kesempitan, penderitaan dan dalam peperangan. Mereka itulah orang-orang yang benar (imannya); dan mereka itulah orang-orang yang bertakwa.
2. Al Baqarah
261. Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah[166] adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui.

IKHLASUNNIYAH

Secara bahasa ikhlas berasal dari kata khalasha yang berarti bersih/murni. Sedangkan niat berarti al-qoshdu artinya, maksud atau tujuan.
Ikhlassunniyah berarti membersihkan maksud dan motivasi kepada Allah dari maksud dan niat lain. Hanya mengkhususkan Allah azza wajalla sebagai tujuan dalam berbuat. Allah telah memerintahkan kita untuk ikhlas dalam beramal dan beribadah kepadanya seperti yang tercantum dalam QS.98:5; 7:29; 18:110.
Pentingnya Ikhlassunniyah
  1. Merupakan ruhnya amal karena seperti badan yang tidak ada ruhnya, maka tanpa ikhlas amal; sebagus apapun tidak ada artinya. 
  2. Salah satu syarat diterimanya amal.”Allah azza wajalla tidak menerima amal kecuali apabila dilaksanakan dengan ikhlas dalam mencari keridhoannya semata”(HR.Abu Daud dan Nasai) 
  3. Syarat diterimanya amal atau perbuatan: 
  • Bersungguh-sungguh dalam melaksanakannya 
  • Ikhlas dalam berniat 
  • Sesuai dengan syariat Islam(al-Qur’an dan Sunnah) 
  1. Penentu nilai/kualitas suatu amal (QS.4:125),”Sesungguhnya segala amal perbuatan tergantung pada niat, dan bahwasanya bagi tiap-tiap orang apa yang ia niatkan. Maka barangsiapa hijrah menuju ridho Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya itu kepada Allah dan Rasul-Nya.
Barangsiapa berhijrah kepada dunia (harta atau kemegahan dunia) atau karena seorang wanita yang akan dinikahinya, maka hijrahnya itu ke arah yang ditujunya.”(HR.Bukhari- Muslim)
  1. Mendatangkan berkah dan pahala dari Allah (QS.2:262; 4:145-146).
Cara-cara untuk menumbuhkan niat yang ikhlas
  1. Mengetahui arti keikhlasan dan urgensinya dalam beramal 
  2. Menambah pengetahuan tentang Allah swt dan hari kiamat. Dengan mengetahui ilmu tentang-Nya, maka seseoang mengenal Allah swt dengan sebenar-benarnya tentulah tidak akan berani berbuat syirik (menyekutukan Allah dengan selain-Nya di dalam niatnya). Ia juga akan mempertimbangkan amal-amalnya dan balasannya nanti di akhirat. 
  3. Memperbanyak membaca/berinteraksi dengan al-Qur’an, karena al-Quran adalah penyembuh dari segala penyakit dalam dada (QS.10:57) termasuk penyakit riya, ujub, dan sum’ah. 
  4. Memperbanyak amal-amal rahasia, sehingga kita terbiasa untuk beramal karena Allah semata tanpa diketahui orang lain. 
  5. Menghindari / mengurangi saling memuji, karena dengan pujian terkadang orang jadi lalai hatinya dan menjadi sombong. 
  6. Berdoa, dengan tujuan agar selalu diberi keikhlasan dan dijauhi dari syirik. Doa yang dicontohkan oleh Rasulullah saw : “Allahumma innii a’udzubika annusyrikabika syaian a’lamuhu wa astaghfiruka lima laa a’lamuhu.” (Ya Allah aku berlindung kepada-Mu dari syirik kepada-Mu dalam perbuatan yang aku lakukan dan aku memohon ampun kepada-Mu terhadap apa yang tidak aku ketahui.)
Referensi
  • Imam al-Ghazali,Ibnu Razab al-Hambali,dan Ibnu Qoyyim al-Jauziyah,Pembersih Jiwa, Pustaka. 
  • Ibnu Taimiyah, Etika beramar ma’ruf nahi munkar,GIP. 
  • Panduan Aktivis Harokah, hal.42,al-ummah.

KISAH TELADAN
Syeikh Abdul Kadir semasa berusia 18 tahun meminta izin ibunya merantau ke Baghdad untuk menuntut ilmu agama. Ibunya tidak menghalang cita-cita murni Abdul Kadir meskipun keberatan melepaskan anaknya berjalan sendirian beratus-ratus batu. Sebelum pergi ibunya berpesan supaya jangan berkata bohong dalam apa jua keadaan. Ibunya membekalkan wang 40 dirham dan dijahit di dalam pakaian Abdul Kadir. Selepas itu ibunya melepaskan Abdul kadir pergi bersama-sama satu rombongan yang kebetulan hendak menuju ke Baghdad.
Dalam perjalanan, mereka telah diserang oleh 60 orang penyamun. Habis harta kafilah dirampas tetapi penyamun tidak mengusik Abdul Kadir kerana menyangka dia tidak mempunyai apa-apa. Salah seorang perompak bertanya Abdul Kadir apa yang dia ada. Abdul Kadir menerangkan dia ada uang 40 dirham di dalam pakaiannya. Penyamun itu heran dan melaporkan kepada ketuanya. Pakaian Abdul Kadir dipotong dan didapati ada uang sebagaimana yang diberitahu.
Ketua penyamun bertanya kenapa Abdul Kadir berkata benar walaupun diketahui wangnya akan dirampas? Abdul Kadir menerangkan yang dia telah berjanji kepada ibunya supaya tidak bercakap bohong walau apa pun yang berlaku. Apabila mendengar dia bercakap begitu, ketua penyamun menangis dan menginsafi kesalahannya. Sedangkan Abdul Kadir yang kecil tidak mengingkari kata-kata ibunya betapa dia yang telah melanggar perintah Allah sepanjang hidupnya. Ketua penyamun bersumpah tidak akan merompak lagi. Dia bertaubat di hadapan Abdul Kadir diikuti oleh pengikut-pengikutnya.
Moral & Iktibar
  • Niat yang baik dan ikhlas mendapat keberkatan daripada Allah.
  • Ilmu Agama perlu dituntut meskipun terpaksa berjalan jauh.
  • Kata-kata ibu menjadi pendorong dan perangsang dalam hidup.
  • Berkata benar adalah satu kekuatan yang boleh memberi keinsafan kepada orang lain.
Diskusi
Suatu ketika di sebuah kereta, Amin akan memberikan infaq kepada pengurus masjid yang mengumpulkannya lewat kotak-kotak yang disodorkan kepada para penumpang. Ketika kotak itu hampir mendekati tempat duduknya, ia mengurungkan niatnya memberikan infaq, karena takut riya kepada orang-orang di sekitarnya. Bagaimana menurut pendapatmu? Tepatkah yang dilakukan Amin tersebut?

0 komentar:

Posting Komentar

About this blog

fastabiqul khoirot ^_^

Total Tayangan Halaman

Assalamu'alaykum akhy wa ukhty

Assalamu'alaykum akhy wa ukhty